ZONAKALBAR – Syarif Idrus bin Abdurrahman Al-Idrus beliau bukan hanya raja tetapi juga sebagai ulama, haul merupakan upaya untuk mengingat jasa perjuangan dan nilai-nilai dakwah yang pernah beliau wariskan untuk memperkuat nilai religius dan mempertebal rasa nasionalisme.
Ahad 01 Juni 2025, Kerajaan Kubu melaksanakan Haul Agung Raja Kubu ke-237 dihadiri umara, ulama, akademisi, pengusaha, TA Menteri UMKM, Sekda provinsi Kalimantan Barat, tamu undangan dari provinsi dan kabupaten Kubu Raya.
Baca juga:PSG Mengukir Sejarah Usai Taklukkan Inter Milan 5-0 di Pantai Final Liga Champions 2025
Mufti Kerajaan Kubu Syarif Kamaruzzaman berharap kegiatan haul ini bisa menjadi agenda tahunan dan juga sebagai wisata religi di kabupaten Kubu Raya
“Semoga haul ini masuk menjadi agenda rutin Kubu Raya, almarhum dibunuh pada masa kolonial jepang. Disamping kita mengirim doa utk almarhum. Semoga Kunu ini menjadi tempat yang nyaman bagi semua lapisan masyarakat.
Baca juga:Istimewa, Ketua Umum PB IKA-PMII Konsolidasi Pertama Alumni dan Kader Kalimantan Barat
Raja Kubu 11 Syarif Ibrahim bin Nyo Al Idrus menyampaikan haul agung ke-237 dimulai sejak tahun 1768 beliau sudah di Kubu ini, kami ingin akses jalan dan usaha lancar.
“Masyarakat Kubu mendambakan akses yang lancar menggunakan kendaraan langsung tanpa ikut penyeberangan lagi. masyarakat pesisir dan nelayan juga mendambakan bantuan dari kementerian UMKM. Alhamdulillah Haul Raja Kubu sudah menjadi kalender event untuk provinsi Kalimantan Barat,” jelas Raja Kubu.
Baca juga:P3A Jaya Mandiri Gelar FGD Bersama Para Petani Untuk Munculkan Potensi Di Desa
Prof. Dr. H. Zaenuddin, MA Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak menyampaikan rasa takjubnya dengan kegiatan Haul Raja Kubu ini, bisa menjadi promosi wisata sejarah dan budaya yang bernilai religius.
“Saya sangat apresiasinya dan takjub dengan adanya Haul Raja Kubu, karena ini penting sebagai pengingat historis perjuangan raja dan ulama kita di Kalimantan Barat. Saya yakin wisata religi ini akan menjadi tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi dan diteliti bagi masyarakat dan akademisi di Kalimantan Barat hingga nasional,” jelas guru besar syudi agama-agama lulusan UGM.