Acara Ritual Tradisi Robo-robo di Mempawah Rabu 21 September 2022, Apa Itu Robo-Robo?

ZONA KALBAR – Berikut informasi acara ritual tradisi robo-robo di di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat Rabu 21 September 2022.

Disampaikan Ketua Panitia Pelaksana Robo-robo Mempawah, Mohlis Saka, jadwal rangkaian acara Pagelaran Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tradisi Robo-robo Kraton Amantubillah Kerajaan Mempawah Tahun 2022.

“Acara puncak tradisi Robo-robo akan dilaksankan pada Rabu 21 September 2022,” katanya, Senin 19 September 2022.

Sebelum acar puncak, sebut dia, ada sejumlah rangkaian ritual lainnya yang akan dilaksanakan yang dilaksankan oleh pihak kerajaan, yakni pada hari ini Senin 19 September 2022.

“Ada pencucian pusaka kerajaan, dan acara Haul Opu Daeng Manambon,” kata Mohlis Saka.

Rangkaian selanjutnya, tambahnya, pada Selasa 20 September bakal dilaksankan kegiatan ritual lainnya seperti ziarah Akbar makam Raja Mempawah di Sebukit Rama.

Baca juga: Segel SDN 41 Pontianak Utara, Ahli Waris Ingin Ketemu Walikota Pontianak

“Besok ada ziarah Akbar makam Raja Mempawah, pelepasan puaka buaya, pengukuhan raja muda dan pangeran patih, Gelar adat Toana yakni di dalamnya ada tari selodang Mayang penyambutan tamu, makam malam, ritual Toana, dan penganugerahan gelar kekerabatan,” imbuhnya.

Pada acara puncak di Rabu 21 September 2022, kemudian dilaksanakan ritual adat makan syafar.

“Hari Rabu di puncak Robo-robo ada makan syafar, gelar adat tradisi Robo-Robo (buang-buang), kirab pusaka Akbar multi etnis Mempawah, membunyikan meriam pusaka, ritual adat buang-buang ke laut, ritual adat tepung tawar kapal nelayan, ramah tamah.”

“Kemudian sorenya ada gelar adat pihak tanah, dan malamnya hiburan musik di halaman Kraton Amantubillah Kerajaan Mempawah,” jelas Mohlis.

Dikatakan Mohlis, rangkaian Robo-robo Tahun 2022 dilaksanakan selama sebulan yang dipusatkan di Pelabuhan Regional Kuala Mempawah.

“Untuk rangkaian memeriahkan Robo-robo kita laksanakan selama sebulan, sejak 14 September hingga 14 Oktober nantinya, kita isi dengan berbagai kegiatan hiburan malam, dan juga ada beberapa perlombaan serta permainan,” terangnya.

“Semoga kegiatan Robo-robo Tahun 2022 ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, tidak ada kendala apapun,” pungkasnya.

Apa itu Robo-Robo?

Dikutip dari Wikipedia Robo-robo merupakan aset budaya Kabupaten Mempawah dan menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang ditetapkan pada tanggal 27 Oktober 2016 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan sejak saat itu masuk dalam kalender wisata nasional dan menjadi agenda wisata budaya setiap tahunnya.

Sejarah

Pada awalnya acara ini digelar untuk menyambut Opu Daeng Menambon dari Kerajaan Matan (Tanjungpura) di Kabupaten Kayong Utara ke Kerajaan Mempawah yang dahulu bernama Panembahan Senggaok di Kabupaten Pontianak pada tahun 1737 M atau 1448 H.

Opu Daeng Menambon adalah keturunan Kerajaan Luwu, Sulawesi Selatan. Opu Daeng Menambon datang ke Mempawah untuk menyebarkan agama Islam.

Selain menyebarkan agama Islam, Opu Daeng Menambon juga meneruskan tahta kerajaan Panembahan Senggaok yang pada saat itu dirangkap oleh sultan di Kerajaan Matan Tanjunpura.

Berlayarnya Opu Daeng Manambon dari Kerajaan Matan Tanjungpura (Kabupaten Kayong Utara) diiringi sekitar 40 perahu.Saat masuk di Muara Kuala Mempawah, rombongan disambut dengan suka cita oleh masyarakat Mempawah.

Penyambutan itu dilakukan dengan memasang berbagai kertas dan kain warna-warni di rumah-rumah penduduk yang berada di pinggir sungai. Bahkan, beberapa warga pun menyongsong masuknya Opu Daeng Manambon ke Sungai Mempawah dengan menggunakan sampan.

Baca juga: 2 Mahasiswa IAIN Pontianak PPL ke Sarawak Malaysia

Terharu karena melihat sambutan rakyat Mempawah yang cukup meriah, Opu Daeng Manambon pun memberikan bekal makanannya kepada warga yang berada di pinggir sungai untuk dapat dinikmati mereka juga.

Karena saat kedatangannya bertepatan dengan hari Minggu terakhir bulan Syafar, lantas rombongan tersebut menyempatkan diri turun di Kuala Mempawah.

Selanjutnya Opu Daeng Manambon berdoa bersama dengan warga yang menyambutnya, mohon keselamatan kepada Allah agar dijauhkan dari bala dan petaka. Usai melakukan doa, kemudian dilanjutkan dengan makan bersama.

Prosesi itulah yang kemudian dijadikan sebagai awal digelarnya hari Robo-robo,yang setiap tahun rutin dilakukan warga Mempawah, dengan melakukan makan di luar rumah bersama sanak saudara dan tetangga.

Acara di mulai dengan kegiatan napak tilas kedatangan Opu Daeng Menambon dilanjutkan dengan acara seremonial pembukaan gelaran Robo-robo, kemudian dilanjutkan dengan melakukan adzan dan membaca doa tolak bala yang dilakukan oleh keluarga Kerajaan Mempawah, kemudian dilanjutkan dengan ritual buang-buang yang tentu saja dilakukan oleh keluarga Kerajaan Mempawah.

Setelah ritual tersebut, keluarga Kerajaan Mempawah beserta pejabat daerah dan masyarakat mempawah melaksanakan makan saprahan atau makan bersama di luar rumah.

Bagi masyarakat biasa acara Robo-robo dilaksanakan hanya dengan melakukan kegiatan membaca doa tolak bala dan dilanjutkan dengan makan saprahan atau bersama di luar rumah (di lapangan, di tepi jalan, dan di badan jalan gang-gang, di halaman masjid, dll), masyarakat di Mempawah rutin melakukan makan bersama yang dilakukan seminggu sekali selama bulan safar sampai pelaksanaan Robo-robo resmi digelar pada rabu terakhir di bulan safar.

Baca juga: Ditolak Warga, Pemkot Pontianak Usulkan Ulang Batas Wilayah

Bagi masyarakat Mempawah makan bersama seperti ini mempererat persaudaraan antar sesama warga, dengan makan bersama warga saling berbagi satu dengan yang lain tanpa memandang status sosial. masyarakat Mempawah juga mengganggap Robo-robo sebagai salah satu hari besar, tak heran pada saat hari Robo-robo masyarakat memasak ketupat sama seperti yang dilakukan ketika lebaran tiba.

Sekarang, Robo-robo selain digelar untuk menolak bala, juga untuk mengenang hari wafatnya Opu Daeng Menambun. Untuk memeriahkan ritual Robo-robo, masyarakat setempat menggelar hiburan tradisional seperti jepin, tundang atau pantun berdendang, dan lomba perahu bidar serta menampilkan berbagai macam adat dan budaya Melayu Mempawah.

Bagi warga di Kalimantan Barat, bisanya memperingati Robo-robo dengan makan bersama keluarga di halaman rumah terutama daerah-daerah yan masih memiliki terikatan dengan Opu Daeng Manambon atau Kerajaan Mempawah .

kegiatan makan bersama atau saprahan yang dilakukan masyarakat Mempawah pada saat robo-robo

Berikut adalah prosesi inti Upacara Adat dan Budaya Robo-robo,

Senin

Buang-buang dan gelar adat pelepasan puaka (hewan langka) yang berlokasi di hutan sekitar Istana Amantubillah

Kirab pusaka kerajaan yang berlokasi di Benteng Kota Batu

Tahlil yang berlokasi di Masjid Jami kerajaan

Selasa

Ziarah akbar makan raja-raja Mempawah, lokasi di Sebukit Rama dan Kompleks Makan Raja-Raja

Napak tilas Kerajaan Mempawah, lokasi di Istana Amantubillah

Gelar adat Toana, jamuan kerajaan bersama Sultan/Raja nusantara dan atraksi budaya, lokasi di Istana Amantubillah

Rabu

Gelar adat syafar bersama Raja Mempawah XII, lokasi Istana di Amantubillah

Buang-buang, tepung tawar kapal-kapal nelayan, lokasi di Kuala Mempawah

Pembukaan gelar adat tradisi Robo-Robo dan Toana, lokasi di Kuala Mempawah

Penutupan adat tradisi Robo-Robo, lokasi di Istana Amantubillah

Setelah acara seremonial dilaksanakan, acara dilanjutkan dengan acara hiburan rakyat, lomba-lomba, pagelaran budaya, dan pasar malam yang biasanya dilaksanakan selama satu bulan tergantung panitia lokal yang mengurus, setiap tahun prosesi upacara adat dan buaya robo-robo tidak sama tapi upacara inti tetap dilakukan.

Selain acara inti tersebut ada lagi acara lain yaitu HAUL OPU DAENG MENAMBON & HABIB HUSEIN AL-QADRIE yang dilaksanakan di Istana Amantubillah Mempawah, serta ada juga kegiatan kirab budaya Kabupaten Mempawah.

Sumber: Wikipedia