ZONAKALBAR.COM – Dalam kalender Islam, bulan Dzulhijjah memiliki keistimewaan tersendiri, dikarenakan bulan ini mengandung beberapa amalan yang sangat dianjurkan, termasuk di antaranya adalah puasa Tarwiyah dan Arafah, serta perayaan Idul Adha. Khususnya pada hari kesembilan dan kesepuluh Dzulhijjah, umat Islam disunnahkan untuk melakukan puasa sebagai bentuk persiapan dan penghormatan terhadap Hari Raya Idul Adha. Artikel ini akan menggali Bacaan Niat Puasa Arafah Idul Adha Bulan Dzulhijjah dan Keutamaannya.
Baca juga:
- Kapan Jadwal Puasa Ramadhan 2023? Versi Muhammadiyah dan NU dan Pemerintah, Kenapa Ada Perbedaan?
- Waktu Hubungan Intim yang Dianjurkan dalam Islam, dan Kapan Bersenggama Dilarang ?
Niat Puasa Tarwiyah dan Maknanya
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, yang merupakan hari sebelum Arafah. Niat puasa Tarwiyah bisa dilakukan dengan lafaz, “Nawaitu shauma tarwiyati sunnatan lillaahi ta’aalaa.” Arti dari niat tersebut adalah, “Saya berniat puasa Tarwiyah sunnah karena Allah Ta’ala”. Puasa ini membawa makna mempersiapkan diri secara spiritual sebelum melaksanakan ibadah wukuf di Arafah bagi para jamaah haji, dan bagi umat Islam pada umumnya sebagai persiapan menjelang Idul Adha.
Niat Puasa Arafah dan Keutamaannya
Puasa Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, hari ketika jamaah haji berkumpul di padang Arafah. Niatnya adalah,
“Nawaitu shauma arafata sunnatan lillaahi ta’aalaa.” yang berarti “Saya berniat puasa Arafah sunnah karena Allah Ta’ala.”
Keutamaan puasa ini sangat besar, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Ini menunjukkan betapa besar pengaruh dan nilai spiritual dari puasa Arafah dalam membersihkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hikmah Puasa Tarwiyah dan Arafah
Di balik amalan puasa Tarwiyah dan Arafah, terdapat hikmah yang mendalam bagi umat Islam.
Kedua puasa ini tidak hanya sebagai persiapan spiritual untuk menyambut Idul Adha, tapi juga sebagai sarana introspeksi dan pembersihan diri dari dosa-dosa. Lebih jauh, ibadah ini mengajarkan tentang pentingnya kesabaran, keteguhan hati, dan ketergantungan penuh kepada Allah SWT, yang merupakan nilai-nilai utama yang diajarkan dalam Islam.
Niat Idul Adha dan Tata Caranya
Idul Adha, yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, merupakan puncak dari serangkaian ibadah dalam bulan Dzulhijjah. Niat untuk merayakan Idul Adha biasanya berkaitan dengan pelaksanaan qurban, dimana umat Islam menyembelih hewan qurban sebagai bentuk ketundukan dan kepatuhan kepada perintah Allah SWT. Tata cara Idul Adha dimulai dengan melaksanakan sholat Idul Adha di pagi hari, kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban dan distribusi dagingnya kepada yang membutuhkan, mengikuti sunnah Nabi Ibrahim AS.
Hubungan antara Puasa Tarwiyah, Arafah, dan Idul Adha
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan bagian integral dari rangkaian ibadah Dzulhijjah yang mencapai puncaknya di hari Idul Adha. Puasa ini berfungsi sebagai persiapan spiritual yang memperkuat iman dan kepatuhan kepada Allah SWT, sedangkan Idul Adha adalah wujud nyata dari kepatuhan tersebut melalui ibadah qurban. Ketiganya mengajarkan nilai-nilai pengorbanan, ketaatan, dan persaudaraan di antara umat Islam, mengingatkan pada peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS, sebagai ujian iman terbesar.
Kesimpulan
Puasa Tarwiyah dan Arafah, serta perayaan Idul Adha, membentuk fondasi yang kuat dari ibadah dalam Islam yang mengajarkan nilai-nilai keimanan, pengorbanan, dan persaudaraan. Melalui puasa Tarwiyah dan Arafah, kita diajarkan untuk mempersiapkan diri dengan baik dan membersihkan jiwa, sedangkan Idul Adha mengajarkan kita tentang nilai pengorbanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan perayaan dan ibadah ini, umat Islam di seluruh dunia diingatkan akan pentingnya kepatuhan, pengorbanan, dan nilai persaudaraan.
Itulah beberapa rangkuman Bacaan Niat Puasa Arafah Idul Adha Bulan Dzulhijjah dan Keutamaannya.