Zona Mom – Hai mom kami akan membagikan artikel bagaimana cara mengatasi dan obat bayi sembelit sulit BAB.
Jadi untuk mama yang baru melahirkan jangan panik dulu ketika Bayi mengalami sembelit atau sulit BAB.
Pastinya itu, ada cara mengatasinya atau obat sembelit BAB yang bisa didapat.
Sebagai informasi sebelum mama mengobatinya, harus tahu dulu gejala lain yaitu frekuensi BAB kurang dari 3 kali seminggu diantaranya; rasa nyeri saat BAB; BAB dengan tinja yang sangat besar setiap 7 hari sekali.
Perhatikan juga enkopresis (kecepirit), dimana keadaan pengeluaran tinja sedikit-sedikit berbentuk cair karena konstipasi yang telah berlangsung lama.
Baca juga: Cara Download dan Instal Aplikasi WhatsApp untuk Windows Terbaru
Untuk Bayi sembelit susah BAB pada usia 6-12 bulan
Gejala sembelit pada anak, mulai terlihat di usia 2 tahunan berkaitan dengan kebiasaan BAB saat bayi. Contohnya, bayi pernah mengalami sulit BAB selama beberapa hari di usia 6-12 bulan.
Namun, tidak berarti bila bayi terlihat kesakitan, kemerahan, dan mengedan saat BAB adalah pertanda sembelit.
Alasannya, karena bayi sebenarnya belum mampu mengontrol proses BAB secara optimal. Artinya, walau frekuensi BAB berkurang, namun bila kekenyalan tinjanya normal dan pada pemeriksaan fisik tak ditemukan kelainan, jadi keadaan tersebut bukan sembelit.
Si bayi harus dibawa ke dokter sebab sembelit bisa bersifat akut dan kronis. Disebut konstipasi akut jika keluhan timbul selama 1-4 minggu.
Dan jika seperti itu Pengobatannya cuma perlu beberapa hari saja. Sementara konstipasi kronis, keluhannya berlangsung lama, lebih dari sebulan.
Baca juga: Istri Irjen Ferdy Sambo Putri Candrawathi jadi Tersangka baru
Kemudian Pengobatannya juga berlangsung lama, bisa berbulan-bulan.
Kemudian Intervensi diet adalah cara pertama dan utama dalam mengatasi sembelit.
Lalu, berikan si anak makanan yang memiliki mengandung tinggi karbohidrat yang tak dicerna (glukosa polimer).
Makan itu seperti sereal dan beras; tinggi serat (fiber), seperti, buah-buahan (pepaya, jeruk, alpokat) dan sayuran hijau.
Lalu, si mama harus tahu bahwa pisang sebaiknya tak diberikan selama mengalami sembelit atau kesulitan BAB sebab mengandung bahan pektin yang dapat menyebabkan tinja lebih keras.
Baca Juga: Benarkah Harga Pertalite Naik per Hari Ini Jumat 19 Agustus 2022? Cek Disini
Untuk Obat bayi sembelit sulit BAB
Agar menjadi perhatian penggunaan obat pencahar harus dilakukan melalui pengawasan dokter.
Alasannya, karena jenis, lama, dan dosis pencahar yang diberikan tergantung melalui berat ringannya konstipasi. Lalu untuk lencahar bisa diberikan melalui oral (mulut) atau anus.
Selain itu, pemberian dari anus sebaiknya pada keadaan yang lebih berat, tinja mesti segera dikeluarkan setelah pemberian oral atau diet tak menunjukkan hasil.
Kemudian bila bayi sembelit pada satu minggu pertama kelahiran, mesti mom curiga ada kelainan anatomi bawaan sejak lahir.
Lalu, paling sering ialah Hirschprung, atau tak ditemukannya persarafan pada sebagian segmen usus.
Sehingga karena tak adanya sistem saraf itu, gerakan usus menjadi terganggu sehingga tinja akan tertahan di situ.
Jika keadaan tersebut berlangsung lama, berakibat pada kuman yang di usus besar menumpuk dan berlebihan. Dan akan terjadi infeksi enterokolitis (infeksi usus).
Bila didiamkan dapat menjadi sepsis atau infeksi berat yang bisa menyebabkan kematian bayi. Lama-lama menjadi pembusukan kotoran, dan mengeluarkan cairan.
Nah cairan ini merembes keluar tanpa bisa ditahan oleh anus sebab tak ada persarafan tersebut.
Bisa saja orang tua atai dokter tidak sadar adanya kelainan tersebut, dianggapnya si bayi mengalami mencret atau diare biasa.
Baca Juga: Cara Aktifkan Internet Murah Telkomsel 8 GB Hanya Rp 17.000, Murah Banget!
Maka penting mengetahui perbedaan keduanya dengan diare yang normal, bisa diperhatikan dari baunya yang busuk. Tak hanya itu, perut si bayi juga akan kembung sekali alias membuncit.
Apalagi ada riwayat BAB yang tak pernah normal. Sementara diare yang normal, biasanya sebelumnya tak ada riwayat BAB yang bermasalah. Sehingga, tiba-tiba terkena infeksi kemudian mencret.
Karena itu harus memastikan kelainan ini dengan dilakukan pemeriksaan dengan barium enema lewat anus.
Dengan begitu usus yang tak ada persarafannya ini mesti dibuang lewat operasi.
Bila dengan operasi ususnya belum bisa ditarik, selanjutnya dilakukan kolostomi, atau dibuat lubang ke dinding perut.
Nantinya bayi akan BAB melalui lubang tersebut. Nanti kalau ususnya sudah cukup panjang, bisa dioperasi lagi untuk diturunkan dan disambung langsung ke anus.
Dan hal ini harus menunggu ususnya lebih panjang dengan waktu sampai 3 bulan. Dan selama itu, si bayi harus dikontrol terus, paling tidak dua minggu sekali atau sebulan sekali.
Kemudian selepas dioperasi dengan dibuang kelainannya, kemudian BAB anak akan normal kembali. Tapi beda hal nya Kecuali bila kelainannya parah sampai usus besarnya harus dibuang semuanya, pastinya tetap bermasalah.