ZONAKALBAR.COM – Dua buku karya Agus Kurniawan, S.Sos.I, M.I.Kom., Penghulu KUA Sandai, Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat, telah menjadi bagian dari koleksi Library of Congress di Amerika Serikat, perpustakaan terbesar dan paling bergengsi di dunia. Buku itu berjudul Kedang, Diseberang Matahari: Fiksi Sejarah Perang Tumbang Titi, 1914 dan Nyala Api Perlawanan,
Pengakuan ini tidak hanya mengangkat nama Agus sebagai penulis berbakat, tetapi juga sebagai pelestari budaya lokal yang berhasil membawa kisah-kisah dari Kalimantan ke panggung dunia. Karya-karyanya yang memadukan sejarah dan sastra mendapat tempat istimewa di hati pembaca, baik nasional maupun internasional.
“Novel Kedang, Diseberang Matahari telah menarik perhatian tidak hanya Library of Congress, tetapi juga berbagai institusi akademik ternama seperti Leiden University Libraries (Belanda), University of Washington Libraries, UC Berkeley Libraries, hingga Yale University Library (AS),” terang Agus, Kamis (21/11/2024).
Hal ini menjadi bukti, lanjut Pria ini, bahwa cerita-cerita yang diangkatnya memiliki nilai historis dan literasi yang tinggi, serta mampu menjembatani pemahaman budaya lokal kepada masyarakat global.
“Saya selalu bercita-cita agar cerita dari kampung halaman tetap hidup. Meski buku saya tidak dipasarkan di jaringan besar, saya yakin kisah-kisah ini dapat menjadi warisan yang berarti. Jika suatu hari buku saya sulit ditemukan, pembaca tahu bahwa mereka masih bisa menemukannya di Library of Congress,” ujarnya.
Menurut Sekretaris Pengurus Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Ketapang ini, prestasi ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya, melestarikan budaya, dan mengenalkan kekayaan lokal ke dunia.
Dalam kesehariannya sebagai Penghulu, Agus juga aktif mendorong masyarakat untuk mencintai literasi, sembari membuktikan bahwa pengabdian dan karya bisa berjalan beriringan.
Sementara Ketua APRI Ketapang H. M. Syafi’ie Huddin, S.Ag. sangat mengapresiasi prestasi Agus Kurniawan buah karyanya telah diakui menjadi koleksi Library of Congress di Amerika Serikat, perpustakaan terbesar dan paling bergengsi di dunia.
Menurut Syafi’ie, Agus Kurniawan adalah contoh nyata bahwa semangat berkarya tanpa batas geografis dapat membuka pintu pengakuan dunia. Dengan dua karyanya yang kini menjadi bagian dari sejarah literasi global, ia menginspirasi banyak pihak untuk terus mengenalkan kekayaan budaya Indonesia ke mata dunia.
“Prestasi ini menunjukkan nilai historis dan literasi tinggi karya Agus, sekaligus mengangkat budaya lokal Kalimantan ke panggung internasional. Sebagai Penghulu KUA Sandai dan pegiat literasi, Agus menginspirasi generasi muda untuk melestarikan budaya dan memperkenalkannya ke dunia,” Pungkas Syafi’ie, Kepala KUA Benua Kayong. (“)