Peran Perempuan yang Tak Pernah Habis

ZONAKALBAR.COM – Berbicara soal peran Perempuan di Bulan Ramadhan, sepertinya tidak ada habisnya untuk peran sebagai perempuan. Karena wanita memang tidak akan pernah kehabisan peran di bumi ini apalagi di bulan Romadhon ini malah bertambah perannya.

Seorang wanita memiliki fungsi dan peran yang beragam di muka bumi ini.

1. sebagai seorang hamba Allah, perempuan yang dalam hidupnya terus-menerus beribadah, berbicara berpakaian serta bertingkah laku semuanya bagian dari ibadah kepada Allah.

2. Perempuan menjadi seorang anak. Kita yang saat ini Tentunya masih menjadi seorang anak yang penuh Bakti kepada kedua orang tuanya bahkan dikatakan Rasulullah Saw ketika kita memiliki 2 atau 3 anak perempuan, maka anak-anak perempuan ini kelak akan menjadi penghalang kita (sebagai orangtua) dari api neraka, ketika anak-anak perempuan ini menjadi orang yang baik, menjadi orang yang shalihah, maka Berbahagia lah, ketika kita yang bergelar seorang anak ini yang tengah mengusahakan kebaikan dan keshalihahan diri kita, maka InsyaAllah akan menjadi salah satu tiket surga untuk kedua orangtua yang kita cinta.

3. Peran perempuan menjadi seorang istri. Bayangkan saja Nabi Adam As tanpa Sayyidah Hawa, padahal Nabi Adam sudah berada di tempat terbaik, sudah berada di tempat istimewa, udah berada di tempat yang telah kita perjuangkan saat ini di dunia. Yaitu surga, tempat yang segala fasilitasnya sudah didapat dengan lengkap tapi ternyata Nabi Adam tanpa Sayyidah Hawa tidaklah lengkap, itu artinya para lelaki tanpa kita perempuan juga tidak akan merasa lengkap walaupun sebagai lelaki ia kaya, bergelar, terhormat dan segala kemewahan lainnya, tanpa hadirnya seorang perempuan tak akan lengkap. Maka hadirnya kita sebagai seorang istri ini menjadi pelengkap, pembahagia dan penenang bagi suaminya di rumah.

4. Allah menciptakan perempuan dengan peran sebagai seorang ibu ketika sudah berumah tangga. Seorang ibu adalah penciptanya peradaban, peran paling penting seorang perempuan bagi saya adalah menjadi seorang ibu karena Al-Umm Madrosatul Ula, seorang ibu adalah penciptanya peradaban, Madrasah pertama, dari seorang ibu lah yang melahirkan pemimpin pemimpin yang luar biasa. Maka peranan seorang ibu ini sangat luar biasa, kita ingat bahwa di dalam ajaran islam, begitu sangat dimuliakan seorang ibu sehingga Rasulullah ulang tiga kali tentang tingkatan seorang ibu yang lebih mulia dibandingkan seorang ayah. Maka sebuah peran yang seorang ibu lakukan dan ayah tidak bisa lakukan, 3 peran ini yakni hamil melahirkan dan menyusui. Faktanya 3 peran mulia ini, tidak bisa digantikan oleh laki-laki. Bagaimana jadinya kalau seorang ibu tidak ada ?, maka sekali lagi, berbahagia lah karena kita ditakdirkan menjadi seorang perempuan yang peran ibu itu tidak bisa digantikan oleh seorang ayah.

Dan ingin saya sampaikan kepada sahabat semua tentang kabar bahagia, bahwa apresiasi tertinggi dari Allah ketika seorang perempuan yang telah berumah tangga ternyata bukan profesi dunianya, tapi adalah ketika seorang ibu bisa optimal menjadi seorang ibu dengan semua tugasnya, dengan semua keriweuhannya untuk rumah tangganya. Maka itulah pintu surga tingkat tertinggi nya. Maka ketika kita benar-benar mengerjakan pekerjaan rumah kita dengan benar maka perhatikan haditsnya di At-Timidzi, “kalau ada seorang perempuan tidak pernah salat Sunnah, hanya salat wajib saja. Tidak pernah puasa sunnah hanya, puasa Romadhon saja, tapi dia menaati suaminya menjaga kehormatan keluarganya dan mengerjakan tugas di rumah dengan sebaik-baik tugas utamanya, maka apa yang terjadi dengannya ?, simak baik-baik kabar bahagia ini teman-teman, maka perempuan ini kembali kepada Allah di yaumil hisab nanti kata Allah :

“Wahai perempuan, masuk lah engkau wahai perempuan dari pintu surga yang mana saja”. jadi tidak perlu tiket masuk surga dari pintu mana saja dengan mengizinkan suami untuk poligami kita berharap masuk surga dari pintu mana saja karena kita berpeluang mendapatkan tiket masuk surga dari pintu mana saja ketika kita berusaha untuk menjadi perempuan yang terbaik didalam rumah tangga kita.

Sekali lagi, peran seorang perempuan sebagai ibu itu sangat penting, sebagaimana kata UMMAT itu diturunkaj dari kata Umm (Ibu), maka Ummat adalah sesuatu yang dibentuk dari ibu, ibu-ibu yang terdidik itulah ummat, ibu-ibu yang berhasil itulah ummat, ibu-ibu yg keren itulah ummat, itulah yang dikatakan yg namanya ummat itu tiangnya adalah ibu-ibu. Tiangnya adalah ibu, jika tak ada tiang maka tak ada bangunan. Ibu adalah kunci lahirnya peradaban terbaik.

Untuk yang terakhir atau yang kelima:
5. Dan tentu saja peran yang terakhir adalah peran seorang wanita yang tengah kita laksanakan di wadah organisasi fatayat ini, perempuan sama seperti laki-laki, yakni dia adalah bagian dari anggota masyarakat yang punya tugas untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan, mencegah dalam kemungkaran dan perbuatan dosa. Semoga wadah fatayat ini terus berkembang dan kita sebagai perempuan bisa terus bertumbuh dan terus menebar kebaikan kita ditengah masyarakat.