Ratusan Rumah Warga Desa Sungai Segak Terendam Banjir, Ketua Gerakan Pemuda Berharap Bantuan Pemerintah

LANDAK, ZONAKALBAR.COM – Ratusan rumah warga di Desa Sungai segak, Kecamatan sebangki, Kabupaten Landak Provinsi, Kalimantan Barat (Kalbar) Terendam banjir akibatkan air pasang tinggi dan cuaca hujan dalam beberapa hari terakhir, Rabu (18/12/202).

Kondisi banjir yang melanda wilayah desa sungai segak membuat banyak warga tidak nyaman dan merasa semakin memprihatinkan, mengingat akses jalan ke desa menjadi terganggu, sehingga menyulitkan warga membeli bahan pokok pangan.

Wakip, selaku ketua Gerakan Pemuda Desa (GPD) Desa sungai segak menyatakan keprihatinannya atas musibah ini. Ia menjelaskan bahwa banyak warga kini berada dalam kondisi yang memerlukan bantuan mendesak, seperti kebutuhan pangan, air bersih, pakaian, dan perlengkapan kesehatan.

“Kami berharap pemerintah terkait, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, dapat segera turun tangan memberikan bantuan kepada warga. Kondisi di lapangan sangat memprihatinkan, dan banyak keluarga yang tidak tahu harus ke mana mencari pertolongan,” ujar Wakip pada saat memberikan keterangan kepada media.

Ia juga menambahkan bahwa GPD Desa Sungai Segak bersama masyarakat setempat telah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu warga terdampak, namun keterbatasan sumber daya menjadi kendala utama. Hingga saat ini, belum ada bantuan yang signifikan diterima dari pemerintah atau pihak lainnya.

Wakip berharap agar pemerintah dapat segera mengirimkan tim tanggap bencana untuk menyalurkan bantuan secara cepat dan tepat sasaran. Selain itu, ia juga mengimbau kepada berbagai pihak, baik dari lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi kemanusiaan, maupun perusahaan swasta, untuk turut peduli dan memberikan dukungan kepada warga terdampak banjir di Desa Sungai Segak.

“Kami tidak bisa mengatasi ini sendirian. Solidaritas semua pihak sangat kami harapkan agar masyarakat bisa segera pulih dari dampak bencana ini,” pungkasnya.

Banjir yang terjadi di Desa Sungai Segak ini menjadi peringatan bahwa upaya mitigasi bencana, seperti perbaikan drainase dan pengelolaan lingkungan, harus segera dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.