ZONA KALBAR, Sanggau – Kemendikbudristek yang merupakan mitra kerja Komisi X DPR RI menggelar acara Sosialisasi Program Merdeka Belajar Untuk Transformasi Pendidikan di Hotel Grand Narita Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimatan Barat, Minggu 9 Juli 2023.
Peserta sosialiasi program merdeka belajar ini berasal dari beberapa perwakilan sekolah mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK di Kota Sanggau. Hadir pula dalam acara ini Drs. Alipius, M.Si, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau.
Baca juga:
- Alamat Rumah Makan Gratis di Kota Pontianak
- Bawaslu RI Putuskan KPU Kaltim Lakukan Pelanggaran Administrasi Pemilu
“Saya tidak bawa aspirasi proyek tapi aspirasi pembangunan sumber daya manusia. Karena di Komisi X DPR RI kami bicara program peningkatan mutu pendidikan di Indonesia khususnya Kalimantan Barat. Untuk pembangunan fisik dan infrastruktur semua dipusatkan di Komisi V DPR RI,” kata DR. Drs. Adrianus Asia Sidot, M. Si, anggota Komisi X Fraksi Golkar dari Dapil Kalbar II mengawali paparannya.
Menurut Adrianus Asia Sidot, anggota Komisi X DPR RI memang peduli untuk kemajuan dunia pendidikan Indonesia. khususnya persoalan penambahan formasi guru yang tidak mudah diselesaikan. Karena harus berkoordinasi dengan berbagai Kementerian. Mulai dari Kementerian Keuangan, Kemendagri, Kemenpanrb, hingga BKN.
“Perjuangan saya untuk menjadikan guru-guru honorer di daerah terpencil Kalimantan Barat menjadi PNS lewat Komisi X DPR RI juga masih melalui jalan panjang. Walaupun menurut saya para guru honorer sesungguhnya adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Meskipun digaji kecil mereka tetap mengajak,” kata Adrianus.
Dia pun berkomitmen, terkait masukan dari para guru yang lain akan dibawa Adrianus Asia Sidot dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Kemendikbudristek di Gedung DPR RI di Jakarta.
“Saya akan sampaikan ke Mas Menteri Nadiem dan jajarannya. Semoga bisa segera dicarikan solusinya demi kemajuan Pendidikan di Kalbar khususnya Sanggau,” kata Adrianus.
Sementara Lukman Solihin M. A, Koordinator Substansi Analisis dan Advokasi Kebijakan Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek berharap ekosistem dunia pendidikan di Kabupaten Sanggau bisa mendukung program Merdeka Belajar.
“Melalui sosialisasi ini saya berharap ekosistem dunia pendidikan di Kabupaten Sanggau bisa mendukung program Merdeka Belajar. Sehingga dunia pendidikan di wilayah Sanggau bisa segera mengikuti kemajuan pendidikan daerah lain.
Di sisi lain, Sosialisasi ini berlangsung menarik karena para guru yang hadir menyampaikan berbagai persoalan yang dialami sebagai tenaga pengajar. Salah satunya kekurangan tenaga pengajar di sekolah.
“Kenapa kalau tentara, polisi, jaksa dan sebagainya setiap tahun ada proses rekruitmen tetapi guru kok tidak. Jika ada 5 guru yang pensiun tapi pengganti nya cuma 1. Idealnya biar tidak ada kekosongan kalau pensiun 5 ya minimal ada 4 orang pengganti nya. Beda sekali dengan polisi. Pensiun 7 yang ganti 10, ” kata Sukamto salah satu peserta yang hadir di acara sosialisasi ini.***