zonakalbar.com, Kubu Raya– Menyikapi tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 pendukung sepak bola Arema FC pada 1 Oktober lalu, Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo mengajak semua pihak untuk tidak saling menyalahkan. Menurutnya, tidak ada pihak manapun yang menginginkan terjadinya peristiwa mengenaskan itu.
Menurutnya, yang terpenting pemerintah telah membentuk tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kasus tersebut.
“Saat ini bukan waktunya lagi kita untuk saling menyalahkan. Sekarang sudah dibentuk tim pencari fakta oleh presiden. Maka kita serahkan sepenuhnya kepada tim pencari fakta. Sekali lagi saya ingin tegaskan, bukan waktunya lagi untuk kita saling menyalahkan,” ajak Sujiwo saat menghadiri doa bersama dalam rangka mendoakan korban tragedi Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur, di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Jumat (7/10).
Baca juga: Lasarus Desak PUPR, hingga Pemda Kalbar Buat Terobosan Cegah Banjir di Sintang
Sujiwo menyebut tragedi Kanjuruhan sebagai tragedi nasional. Sebab peristiwa tersebut memberikan kesedihan mendalam kepada seluruh rakyat Indonesia. Bahkan, tragedi Kanjuruhan menjadi atensi dunia internasional.
Baca juga: Kegiatan Majelis Adat Budaya Melayu Kalbar
Peristiwa tersebut, kata dia, terjadi secara spontanitas dan di luar dugaan hingga menelan korban jiwa yang sangat banyak.
“Tentunya ini menjadi pembelajaran dan pengalaman untuk kita semua. Ini menjadi pengalaman berharga termasuk bagi kita yang di daerah, ketika akan menyelenggarakan turnamen maupun kejuaraan sepak bola, tentunya itu menjadi pengalaman berharga. Cukup di Kanjuruhan saja ada korban yang besar,” ucapnya.
Terkait doa bersama, Sujiwo mengapresiasi Kepolisian Resor Kubu Raya yang telah menggelar kegiatan tersebut. Menurutnya, doa bersama menjadi wujud empati semua pihak terhadap mereka yang menjadi korban.
“Kita bersama-sama memanjatkan doa agar semoga semua korban meninggal diterima seluruh amal ibadahnya dan ditempatkan di sisi-Nya yang terbaik. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan mereka yang mengalami luka diberikan kesembuhan,” ucapnya.
Baca juga: Harga Buah Sawit di Kalbar (TBS) Periode I September Rp2.357.55 per Kg
Kepala Kepolisian Resor Kubu Raya Ajun Komisaris Besar Jerrold H.Y. Kumontoy menyatakan rasa prihatinnya atas tragedi Kanjuruhan. Ia menyebut hal itu menjadi pembelajaran bagi semua pihak termasuk Kepolisian Republik Indonesia.
“Apa yang sudah terjadi, kami pun dari kepolisian turut prihatin dan berduka sedalam-dalamnya. Semoga semua ini menjadi pembelajaran kepada siapapun termasuk kami dari Polri,” ucap Jerrold.
Dalam konteks Kabupaten Kubu Raya, Jerrold menegaskan komitmen pihaknya untuk selalu mendukung setiap pelaksanaan kegiatan olahraga khususnya pertandingan sepak bola di daerah.
Ia mengungkapkan anggotanya selalu memberikan pendampingan dan keamanan dalam setiap pertandingan yang digelar di berbagai kecamatan di Kubu Raya.
“Jadi kami dari Polres Kubu Raya berpesan untuk selalu menjaga nilai-nilai sportivitas. Jangan melakukan tindakan-tindakan yang di luar dari yang semestinya, sehingga semua kegiatan terkait olahraga dapat berjalan dengan baik,” ajaknya.
Tragedi Kanjuruhan terjadi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur, seusai pertandingan sepak bola antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC pada 1 Oktober lalu. Tragedi tersebut menewaskan 131 pendukung sepak bola Arema FC termasuk 35 anak-anak dan 2 anggota kepolisian.