ZONAKALBAR.COM, PONTIANAK – Institut Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah Kalimantan Barat (ITEKES Muhammadiyah Kalbar) melakukan program edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja pada santri Pondok Pesantren Al-Hasani Kota Pontianak. Kegiatan ini merupakan salah satu kewajiban dosen untuk menjalankan catur dharma perguruan tinggi pada 20 Februari 2023 kemaren.
Konten Pilihan:
- Tim PKM Risetmu UMP Beri Pelatihan Pemberian Makanan Bayi dan Anak Balita di Puskesmas Parit Mayor
- IWAPI Kubu Raya Gelar Workshop dan Pelatihan bersama Disdikbud Kalbar
Sebagai ketua Tim, Siti Masdah tidak bergiat sendiri namun dibantu oleh dosen dari prodi administrasi kesehatan Nuruniyah, SKM.,M.Kes dan Ayu Diana Meilantika, SKM.,MKM, tenaga kependidikan Sahbandi, S.Kep.,Ners dan mahasiswa dari program studi administrasi kesehatan yaitu Husaini, Anisa, Nova Tri Rahmawati, Abdi Muhammad Siddik dan Tri Aisah.
Tujuan dilakukannya giat tersebut di Pondok Pesantren Al-Hasani karena santri merupakan salah satu kelompok yang rentan, belum tersedianya tenaga kesehatan di pesantren, sulit untuk mengakses informasi kesehatan reproduksi karena tidak bisa membawa Handphone ke pondok dan jauh dari orang tua.
Apabila menemukan masalah terkait kesehatan reproduksi mereka akan cenderung bercerita ke teman yang ada di lingkungan pesantren. Begitu juga terkait perawatan organ reproduksi santri masih sangat minim pengetahuannya, sehingga mereka masuk kelompok yang rentan yang harus diberikan informasi yang tepat.
Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Hasani Asmu’I mengaku, pihaknya baik Yayasan Pondok Pesantren dan seluruh guru yang hadir merasa senang dengan kegiatan tersebut karena menambah wawasan para santri MA terkait kesehatan reproduksi yang hal ini masih di anggap tabu.
Al-Hasani Asmu’I juga berharap, hal ini bisa berkesinambungan dan sekolah MA dan bisa menjadi mitra kampus ITEKES Muhammadiyah Kalimantan Barat. Mengingat kegiatan PKM ini disambut baik oleh seluruh santri, guru, kepala sekolah dan ketua Yayasan.
“Kegiatan ini di ikuti oleh siswa kelas X,XI dan XII agr mereka mendapat informasi yang sama dari sumber yang tepat,” katanya.
Sementara, Siti Masdah menuturkan bahwa rangkaian kegiatan dalam pengabdian ini di mulai dari pretest terlebih dahulu untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terkait kesehatan reproduksi, dilanjutkan dengan kuesioner SDKI 2017 untuk menilai sikap siswa, pemberian edukasi dan terakhir post test untuk menilai mengukur tingkat pengetahuan siswa setelah diberikan edukasi.
“Materi edukasi yang di berikan meliputi: Kesehatan reproduksi, cara menjadi kesehatan organ reproduksi laki-laki dan perempuan, Pendewasaan usia perkawinan, anemia remaja, HIV/AIDS, dampak pernikahan dini dan pengenalan organ serta fungsi organ reproduksi. Sebelum melakukan pretest Siti dan TIM memberikan lembar persetujuan terlebih dahulu untuk menjadi responden dalam kegiatan tersebut,” tuturnya.
Siti Juga menyebutkan, jika kegiatan PKM tidak hanya dihadiri siswa tetapi jugu disambut sangat antusias.” Sehingga menambah kesan tersendiri bagi kami TIM PKM tuturnya,” ujarnya.
Untuk menambah antusiasme siswa, lanjut Siti Masdah, TIM memberikan hadiah berupa Voucher belanja di Kantin Pondok Pesantren Al-Hasani untuk juara1-3 Pretest dan Postest serta 6 hadiah menjawab cepat tepat pertanyaan dari TIM PKM.
“Kantin Itu menyediakan makanan dan kebutuhan sehari-hari santri. Dalam kesemapatan itu ibu Nuruniyah, ibu Ayu Diana dan Bapak Sahbandi memberikan pertanyaan cepat tepat,” katanya.
“Para santri berebut untuk menjawab sehingga ini menambah semangat tersendiri bagi TIM PKM. Pemberian hadiah berupa Voucher belanja di kantin Pondok pesantren Al-Hasani bertujuan membantu perekonomian pondok serta siswa dapat belanja sesuai dengan apa yang di butuhkan masing-masing,” tambahnya.
Hasil dari edukasi ini, sebut Masdah, terjadi peningkatan pengetahuan siswa MA terkait kesehatan reproduksi setelah dilakukan edukasi kesehatan Reproduksi. TIM PKM ini juga melakukan kegiatan sosial di pondok pesantren Al-Hasani dan memberikan Cendera mata yang diharapkan dapat bermanfaat untuk sekolah maupun pesantren.***