Ketum PP Pergunu Sampaikan 7 Tanggung Jawab Pergunu untuk Pendidikan di Indonesia

ZONA KALBAR – Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP PERGUNU) Prof. DR. KH. Asep Saefuddin Chalim, MA beserta rombongan hadir secara langsung dalam rangka pelantikan Pimpinan Cabang (PC) Pergunu Kota Pontianak masa khidmat 2023-2028. 20/12/2023

Kegiatan tersebut berlokasi di Hotel Orchard Jalan Gajahmada Pontianak, dalam agenda ini tidak hanya berfukus pada pelantikan namun dirangkaikan dengan taushiyah kebangsaan oleh Kiai Asep ‘begitu beliau biasa disebut’ dan seminar proposal strata 2 (S2) untuk 15 mahasiswa IKHAC asal Kalimantan Barat. IKHAC atau Institut KH Abdul Chalim yang terletak di Pacet Mojokerto Jawa Timur adalah kampus Kiai Asep yang banyak memberikan beasiswa khususnya kepada anggota Pergunu se-Indonesia.

Saat ini IKHAC sudah beralih status menjadi Kampus Universitas Pesantren KH Abdul Chalim.
Untuk kegiatan yang terakhir yakni seminar proposal, Kiai Asep mengikutsertakan 5 orang dosen untuk melaksanakan sempro dalam rangka penyelesaian pendidikan S2 nya dari masing-masing kabupaten/kota se Kalimantan Barat.
Pembimbingan ini, dibawah koordinasi DR. Saefulloh, MA yang juga Ketua PP Pergunu asal Jawa Barat.

Usai melantik PC Pergunu Kota Pontianak dengan baiat dan ikrar setia, Kiai Asep melanjutkan acara berikutnya dengan taushiyah kebangsaan yang didampingi oleh DR. Saefulloh dan Jasmin Haris Ketua PW Pergunu Kalimantan Barat.

Dalam taushiyahnya. Kiai menekankan betapa mulianya profesi guru yang bergerak dibidang pendidikan. Karenanya pendidikan di bangsa ini tidak boleh dilihat sebelah mata.

“Pergunu harus menjadi ujung tombak untuk pendidikan bangsa ini. Ada tujuh tanggung jawab pendidikan Pergunu dan kita semua untuk bangsa ini yang sempat dilupakan oleh penanggung jawab pendidikan”,

demikian Kiai Asep yang pernah mendapat gelar Kiai Miliarder yang Dermawan. Menurut Kiai Asep, tujuh tanggung jawab pendidikan adalah pertama, tanggung jawab. menanamkan keimanan.

“pentingnya memahamkan adanya hari akhirat yang didalamnya ada yaumul jaza atau hari pembalasan sebenarnya mengingatkan kita bahwa apapun yang kita lakukan harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah sebagai akibat dari perbuatan kita”, ujar Kiai.

Kedua, menanamkan perbaikan akhlak. Ilmu dan akhlak ada satu kesatuan. Islam adalah agama ilmu dan ilmu harus diamalkan. Pengamalan itu intinya adalah akhlak. Ketiga, tanggungjawab akademik berupa tuntas kurikulum dan pencapaian kompetensi peserta didik. Keempat, tanggung jawab kecerdasan yang diawali dengan memberikan pemahaman dan pengertian kepada peserta didik.

“Semua berasal dari adanya proses pemberian pemahaman, jika sudah mengerti maka apapun yang dipelajari akan lebih cepat diterima,”

motivasi Kiai kelima, tanggungjawab kesehatan, adanya pelajaran olahraga seharusnya tidak dilihat semata untuk gerak fisik tapi mengajarkan bahwa kesehatan itu penting. Bukan sekedar prestasi juara cabang olahraga tapi menjadikan kehidupan ini berjalan dengan pola hidup bersih dan sehat. Keenam, tanggung jawab pendidikan berikutnya adalah seni. Seni untuk menghaluskan rasa, agar yang muncul tidak hanya logika dan materialistic tapi adanya sentuhan rasa sehingga harapannya lahir peserta didik yang seimbang otak kanan dan kirinya.

Demikian wejangan guru besar UIN Sunan Ampel ini. Ketujuh, mengajarkan keterampilan sebagai bekal peserta didik, adanya kemampuan praktek menjadi faktor yang harus dipikirkan oleh kita semua agar tidak hanya penguasaan pengetahuan tapi miskin dari kemampuan gerak dan keterampilan.

Pada kesempatan terakhir itu pula, Sholihin HZ sebagai Ketua Terpilih PC. Pergunu Pontianak menyerahkan cindera mata berupa foto karikartun Kiai Asep dan Ketua PC Pergunu Kota Pontianak.