ZONA KALBAR, LANDAK – Masyarakat melaksanakan ritual Balala atau Tolak Bala pada tanggal 28 Mei sampai 30 Mei 2023 di Dusun Angkabang Desa Paloan Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak.
Andreas Rendy selaku pemuda dayak kampung Angkabang mengatakan ritual balala merupakan suatu tradisi nenek moyang suku dayak kandayant yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun.
Baca juga: PT Mayawana Persada Diminta Stop Perampasan Hutan Masyarakat Adat
“Tujuannya untuk mengusir roh jahat dan dan marah bahanya yang dapat merugikan kehidupan masyarakat suku dayak dalam segala penyakit,” katanya.
Lanjut dirinya mengatakan juga tradisi ini merupakan kearifan loka suku dayak kandayant yang perlu harus dijaga kelestariannya agar tetap eksis dan di junjung tinggi dari masa ke masa.
Sementara Rupus selaku Pasirah Angkabang (ketua adat di kampung angkabang) mengatakan bahwa dasar balala merupakan bentuk pengujung tahun atau memasuki tahun baru dalam memulai kegiatan baru.
Baca juga: IWAPI Kubu Raya Harap Tingkat Peran Pengusaha Perempuan di Era Ekonomi Digital
“Masyarakat dayak mempercayainya meminta perlindungan dari jubata supaya dapat kesehatan, hidup bersih dan diberikan perlindungan dimana pun berada,” katanya.
Larangan ketika ritual balala yaitu:
1. Tidak melaksanakan aktivitas di hutan seperti di sawah, noreh dan lainnya.
2. Tidak boleh bersiul (nyeok)
3. Untuk sementara aktivitas bengekel motor/mobil tutup
4.Tidak membunuh hewan dengan sengaja
5. Tidak membunyikan Musik dengan keras
6. Tidak boleh membakar, nebas, dan buka tokoh sayur atau sembako serta menggoreng apa pun
7. Warung makan di larang buka selama balala
8. Dilarang bekepergian ke tempat atau kampung yang tidak balala
9. Tidak diperkenankan orang lain atau tamu datang ke tempat dilakasanakan balala
10. Tidak ada judi
11. Tidak ada perkelahian
12. Dilarang berkumpul di tempat selian pamangko panyugu
13. TNI, POLRI, Damkar, pelayanan kesehatan, sekolah yang berbentuk pelayanan publik tetap mengikuti balala.***