Riset Menentukan Kesadahan Air menggunakan Deterjen Bersama Mahasiswa MSDP UNU KALBAR

ZONA KALBAR – Kegiatan Riset tentang air yang merupakan unsur penting utama bagi hidup kita di planet bumi dalam bidang kehidupan ekonomi modern, air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik, dan transportasi.

Air sangat penting di dalam mendukung kehidupan manusia, air juga mempunyai potensi yang sangat besar jika air tersebut tercemar, dalam menularkan atau mentransmisikan berbagai penyakit. Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut garam-garam kalsium dan magnesium, air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan berikatan dengan sisa asam karbohidrat pada sabun dan membentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih. Senyawa-senyawa kalsium dan magnesium ini relatif sukar larut dalam air, sehingga senyawa-senyawa ini cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau precipitation yang kemudian melekat pada logam (wadah) dan menjadi keras.

Air sadah tidak begitu berbahaya untuk minum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral yang menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga dan air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam industri kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia ataupun dengan menggunakan resin penukar ion (Kristo, 2002).

Dalam hal ini mahasiswa MSDP UNU Bersama dosen pengampu mata kuliah Limnologi Tia Nuraya, M.Si melakukan riset/penelitian terkait kesadahan pada air. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penyebab dan pengaruh kesadahan air pada air sumur dan air hujan serta mengetahui cara menghilangkan kesadahan air tersebut.

Botol yang berisikan air di sebelah kiri sebelum di masukin deterjen sedangkan sebelah kanan yang sudah di berikan deterjen setelah didiamkan kurang lebih 2 menit, setelah kedua botol tersebut dimasukin deterjen dan dikocok maka kedua botol tersebut menghasilkan busa, efek dari deterjen tersebut. Deterjen bisa menghasilkan busa disebabkan deterjen memiliki zat kimia yaitu sufaktan. Zat kimia yang memiliki dua kutub. Kutub poral yang dapat larut di air (suka air) dan kutub non poral yang tidak dapat larut di air (tidak larut air). Jadi ketika surfaktan dicampurkan ke air, tegangan permukaan air akan turun, sebab surfaktan memiliiki dua kutub, polar dan non polar. Dua kutub ini membuat interaksi antara air-air menjadi berkurang.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa yang termasuk air sadah ialah pada botol yang berisi air sumur, ini disebabkan busa yang terkandung atau dihasilkan oleh deterjen sedikit dibandingkan air hujan. Sebab air sadah mempunyai Ca2+ dan Mg2+ sehingga sabun tidak berbuih. Senyawa-senyawa kalsium dan magnesium ini relative sukar larut dalam air, sehingga senyawa-senyawa cendrung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau preeiption yang kemudian melekat pada logam (wadah) dan menjadi keras.