PONTIANAK, ZONAKALBAR.COM – Sebanyak lima orang mahasiswa dari Program Studi Desain Kawasan Binaan (DKB) Politeknik Negeri Pontianak meraih lima predikat juara internasional. Prestasi yang mengharumkan nama Prodi DKB diraih pada ajang Internasional Student Paper Competition (ISPC) yang dilaksanakan tanggal 23-24 September 2025 di IAIN Pontianak.
Baca juga:Bupati Kubu Raya Bakal Ganti Gerobak Pedagang di Dermaga Rasau Jaya Secara Gratis
Baca juga:Kisah Pengemis Kaya Raya dengan Harta Miliaran Rupiah
Nunik Hasriyanti Dosen Politeknik Pontianak sekaligus Pembimbing mahasiswa Prodi DKB mengatakan bahwa kompetisi ini diikuti mahasiswa dari tiga negara di Kawasan Asia Tenggara yakni Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Lebih lanjut, Nunit mengungkapkan syukur Alhamdulillah karna mahasiswa DKB mampu bersaing dan meraih predikat juara dengan menyisihkan puluhan peserta dari tiga negara tersebut. Kelima mahasiswa yang memperoleh juara tersebut terdapat pada 3 kategori yaitu Best Use Theory (Rizkillah Amrozhi Syahputra), Best Conclusion (Natasya Agra Aurelia) dan Best Paper in Architecture Issue (Hilyatun Mukarromah, Nabila Fathia Khumairoh, dan Yuli Hartati).
Baca juga:Bupati Pastikan Pelayanan Tak Terpengaruh Meski Anggaran Kubu Raya Dipotong Rp334 M
Nunik yang merupakan Dosen Polnep yang sedang Studi Doktoral di ITB Bandung mengatakan,
“Saya terharu dan bangga, ternyata pembinaan yang dilakukan secara serius dan konsisten akan mengantarkan mahasiswa Polnep meraih prestasi Internasional. Mereka ditempa selama 4 bulan, mulai dari meneliti, menulis hasil penelitiannya, mendaftarkan karya hingga dilatih untuk presentasi”.
Dirinya berkeyakinan tidak ada prestasi baik ditingkat dosen maupun mahasiswa yang diraih tanpa berkeringat dan pengorbanan. Alhamdulillah mahasiswa DKB sudah menunjukkan pengorbanan mereka selama berbulan-bulan, berproses menulis hingga menjadi yang terbaik.
Baca juga:Mahasiswa PKM UPB Pontianak Latih Petani Kelola Pertanian Berkelanjutan
Saya juga berharap, pada masa yang akan datang Politeknik Negeri Pontianak akan mengantarkan mahasiswanya berkiprah pada event internasional lainnya. Perguruan Tinggi berkewajiban mencetak mahasiswanya menjadi SDM yang berdaya saing global. Kata kuncinya ialah konsistensi dan keikhlasan. Tutup Nunik dalam penyampaiannya kepada media.