ZONA KALBAR COM, SINGKAWANG – Pada Selasa sore, 21 Oktober 2025, suasana tenang di sekitar MTsN 1 Singkawang mendadak terguncang oleh peristiwa yang mengancam keselamatan dua siswi sekolah ini. Percobaan penculikan yang hampir terjadi menjadi alarm bagi semua pihak untuk lebih waspada dan memperketat pengamanan di lingkungan sekolah.
BACA JUGA: Satgas Halal Lakukan Pengawasan RPH Kota Singkawang Kalbar
Detik-detik Kejadian
Kepala Sekolah MTsN 1 Singkawang, Ajat Sudrajat, menjelaskan bahwa insiden terjadi sekitar pukul 14.30 hingga 15.30 WIB, usai jam pelajaran selesai. Dua siswi kelas VII, A dan W, sedang menunggu jemputan orangtua di depan gang madrasah, sebuah area yang biasa dipakai sebagai titik tunggu.
Sekitar pukul 15.00, sebuah mobil abu-abu dengan kaca gelap mendekat dan berhenti tidak jauh dari tempat kedua siswi duduk. Pengemudi turun kaca dan memanggil mereka dengan kata-kata manis, “Dek, masuk dek,” sambil mengaku bahwa ajakan itu atas permintaan ibu salah satu siswi. Namun, karena merasa asing dan curiga, kedua siswi menolak dan berusaha menjauh.
BACA JUGA: Warga Keluhkan Bau Tak Sedap di Sungai Singkawang, Niken Minta Pemprov Kalbar Bertindak
Sayangnya, mobil tersebut mengikuti mereka ke dalam gang. Merasa terancam, siswi-siswi itu memilih berbalik dan melarikan diri keluar gang, lalu bersembunyi di dekat gerobak jualan tak jauh dari lokasi awal. Mobil itu sempat berputar-putar beberapa kali sebelum akhirnya pergi menuju arah Kota Singkawang.
Respon Sekolah dan Langkah Hukum
Setelah kejadian, kedua siswi segera melaporkan pada wali kelas dan pihak madrasah. Kepala Sekolah bersama wakil kepala bidang Humas dan Kurikulum langsung membawa laporan tersebut ke Polres dan Polsek Singkawang Utara serta memberitahukan ke Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang.
BACA JUGA: UNISMA Usung Pendidikan Multikultural dalam Seminar Moderasi Beragama di Singkawang
Pada hari berikutnya, kepolisian datang ke madrasah untuk meminta keterangan dari para siswi dan menindaklanjuti penyelidikan. Dari informasi yang diperoleh, mobil pelaku diduga jenis Toyota Kijang atau Calya berwarna abu-abu.
Ajat Sudrajat berharap agar kasus ini cepat diungkap agar tidak menimbulkan ketakutan di kalangan siswa, orangtua, dan masyarakat.
Upaya Meningkatkan Keamanan Sekolah
Sebagai langkah preventif, madrasah telah menambah dua unit CCTV di area tunggu jemputan siswa, sehingga total ada delapan titik pengawasan CCTV di lingkungan sekolah. Namun, area depan gang yang menjadi lokasi kejadian belum terjangkau jaringan internet madrasah sehingga belum bisa dipasang CCTV di sana.
BACA JUGA: Jadi Kota Toleransi, Singkawang Prototipe Membangun Ekosistem Penguatan Moderasi Beragama
Madrasah berencana mengajukan permohonan pemasangan CCTV ke Dinas Kominfo agar area luar madrasah juga dapat dipantau dengan baik.
Selain itu, karena hari kejadian merupakan hari ekstrakurikuler sehingga pulang lebih malam dari biasanya, manajemen sekolah juga memperketat pengawasan dan koordinasi dengan orangtua untuk memastikan anak-anak pulang dengan aman.**

