Dr. Yusriadi, MA Ajak Dai Menjaga Keutuhan NKRI

PONTIANAK, ZONAKALBAR.COM – Dr. Yusriadi selaku Ketua FKPT menyampaikan, bahwa bangsa ini harus kita rawat, ancaman disintegrasi bangsa nyata disekitar kita, maka kami berharap bapak ibu para penyuluh agama adalah dokter rohani yang bertugas untuk memberikan siraman rohani umatnya. Disisi lain kita juga harus kerjasama model pentahelix, utamanya dalam membangun rasa cinta untuk bangsa dan NKRI.

Baca juga:Franciscus Sibarani Kembali ke Manokwari, Menyusuri Jejak Investasi dan Pembangunan Papua

Baca juga:Muhajirin Yanis Ingatkan Dai Teladan untuk Menebar Cahaya Kebangsaan

Hal ini disampaikan saat Dr. Yusriadi, MA sebagai Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Barat saat menjadi narasumber pada kegiatan Peran dai Dalam Menjaga Keutuhan NKRI pada kegiatan Penguatan Majelis Dai Kebangsaan Tingkat Provinsi Kalimantan Barat, di Grand Mahkota Hotel Pontianak, Minggu (9/11/2025).

Peserta kegiatan berasal dari Majelis Dai Kebangsaan Kalbar dan para penyuluh agama dari Pontianak dan Kubu Raya.

“Hari ini kita menghadapi ancaman disintegrasi bangsa nyata disekitar kita, maka kami berharap bapak ibu para penyuluh agama adalah dokter rohani yang bertugas untuk memberikan siraman rohani umatnya, kita harus mencegah umat dari radikalisme dan terorisme. Kami mengajak para dai jangan lelah dalam membangun rasa cinta untuk bangsa dan NKRI,” tegasnya.

Baca juga:Franciscus Sibarani Dorong Percepatan Pembentukan POSBANKUMDES di Kalbar: “Keadilan Harus Hadir Hingga ke Pelosok”

Yusriadi mengajak para dai kebangsaan turut serta menjaga keutuhan bangsa dari ancaman radikalisme hingga terorisme, dengan selalu bekerjasama antara lain dengan menerapkan model pentahelix.

“BNPT pada tahun 2024 merilis bahwa Indeks Potensi Radikalisme di Kalimantan Barat berada pada urutan 18 Seindonesia dengan 11.5 persen, walaupun diposisi menengah kita wajib tetap waspada, dengan saling bersinergi menciptakan kerukunan tengah-tengah masyarakat. Model kolaborasi pentahelix melibatkan lima unsur utama yaitu pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media untuk menciptakan sinergi dan memecahkan masalah bersama,” ajak Dekan FDKI IAIN Pontianak.

IKUTI ZONA KALBAR COM DI GOOGLE NEWS / BERLANGGANAN ZONA KALBAR COM MELALUI WHATSAPP