FKUB Singkawang Beberkan Strategi Wujudkan Kota Toleransi

ZONAKALBAR.COM, SINGKAWANG – Kantor Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Singkawang dikunjungi oleh sejumlah peserta didik (Serdik) Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Lemdiklat Polri, Dikreg ke-63 Pokjar II pada Kamis 21 September 2023.

Adapun kunjungan dilakukan oleh Serdik Gede Prasetia Adi Sasmita SIK., Serdik Keris Aji Wibisono SH., SIK. dan Serdik Ade Candra SIK., MSi.

Dalam dalam kunjungan itu, dibahas tugas-tugas FKUB Kota Singkawang, pengalaman berharga Baharudin selama 15 tahun mengetuai FKUB, kiat-kiat menjaga kerukunan Umat Beragama, hingga usaha-usaha untuk membawa Kota Singkawang meraih predikat kota paling toleran se-Indonesia.

Dapatkan barang-barang menarik melalui link berikut:

DAPATKAN KLIK

DAPATKAN KLIK

Menerima kunjungan dari Serdik Sespimmen Dikreg ke-63 ini, Ketua FKUB Kota Singkawang, Baharudin mengucapkan terima kasih. Ia menilai, hal ini menjadi pintu berdiskusi, berdialog dan berbagi informasi tentang langkah-langkah toleransi yang selama ini FKUB Kota Singkawang lakukan.

“Kami sangat senang dan berterima kasih atas kunjungan ini. Kita bisa berdiskusi dan bertukar informasi tentang toleransi dan tugas-tugas FKUB,” kata Baharudin.

Kota Singkawang berhasil meraih predikat Kota Tertoleran se-Indonesa sebanyak 3 kali berdasarkan penilaian SETARA Institut. Menurut Baharudin, ada sejumlah strategi yang dilakukan stake holder terkait, termasuk FKUB dalam merawat toleransi di Kota Singkawang.

BACA JUGA:

Diantaranya yakni, dengan membangun mindset toleran di kalangan masyarakat, menjalin komunikasi yang baik dengan tokoh-tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat, serta secara tepat dan cepat menangani isu-isu terkait toleransi.

“Berbagai kunjungan dan ajakan diskusi, termasuk kunjungan peserta Sespim ini juga memberi semangat bagi kami untuk merawat toleransi di Kota Singkawang ini,” terang Baharudin.

Baharudin berharap, acara award Kota Paling Toleransi se-Indonesia ini dapat lebih diviralkan dan menjadi suatu ajang bergengsi di Indonesia, ditengah maraknya tindakan dan pemberitaan terkait intoleransi.

“Sehingga kota yang menerima penghargaan tersebut memiliki nilai jual yang tinggi dan menjadi percontohan di kota-kota lain,” pungkasnya.***

Komentar