MANOKWARI, ZONAKALBAR.COM — Sepuluh tahun lalu, Franciscus Maria Agustinus Sibarani datang ke Manokwari bukan sebagai legislator, melainkan sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI.
Saat itu tahun 2014, pabrik semen PT. SDIC Papua Cement Indonesia (SPCI) Manokwari telah diresmikan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, namun pembangunan belum dapat berjalan karena terhambat persoalan lahan dengan masyarakat adat di sekitar lokasi pabrik.
Baca juga:Franciscus Sibarani Kembali ke Manokwari, Serahkan Bantuan Buku untuk Siswa SD Inpres 29
Sibarani masih mengingat betul bagaimana ia turun langsung ke Manokwari, duduk bersama pemerintah daerah dan para pemimpin masyarakat untuk mencari jalan tengah.
“Saya percaya niat baik selalu ada jalan dari Tuhan. Melalui dialog dan membangun kepercayaan, semua persoalan bisa diselesaikan tanpa mengabaikan hak masyarakat adat,” ujar Sibarani mengenang proses negosiasi tersebut.
Baca juga:Waspada! Penyebaran HIV/AIDS di Pontianak Didominasi Kasus dari Luar Daerah
Kini, satu dekade berselang, Franciscus Sibarani kembali ke Manokwari — kali ini sebagai Anggota Komisi XIII DPR RI— untuk melihat hasil kerja yang pernah ia mulai. Pabrik semen PT. Counch yang dulu tertunda, kini telah beroperasi penuh dan bahkan mengekspor produknya ke luar negeri seperti Papua Nugini, Timor Leste, Bangladesh, Taiwan, hingga Australia.
“Saya bahagia melihat pabrik ini akhirnya tumbuh dan berkontribusi bagi ekonomi daerah” ujarnya.
“Saya melihat, rantai pasok lokal bergerak, lapangan kerja terbuka, dan aktivitas pelabuhan meningkat. Inilah bukti bawah inventasi yang baik dapat menjadi motor penggerak pembangunan daerah.” tambah Sibarani
Selain itu, Sibarani turut bangga, sejak beroperasi PT. Couch telah menyerap tenaga kerja lokal dengan baik, anak muda dari berbagai kampung sekitar kini bekerja di berbagai lini produksi, logistik, hingga administrasi perusahaan.
“Inilah yang paling membanggakan, ketika masyarakat lokal bisa menjadi bagian langsung dari proses pembangunan di tanahnya sendiri,” ujar Sibarani, Wakil Rakyat dari Kalimantan Barat tersebut.
Sibarani menegaskan bahwa keberhasilan semacam ini harus terus dijaga dengan memastikan masyarakat lokal ikut merasakan manfaat pembangunan.
“Kita tidak boleh berhenti di tahap industri berdiri. Pembangunan harus memberi ruang bagi masyarakat untuk tumbuh bersama. Itu yang saya perjuangkan sejak dulu,” ujarnya. Tutup politisi Partai Golongan Karya tersebut

