zonakalbar.com – Kapan Tahun Baru Islam 2025? Tahun Baru Islam 2025 diperingati 1 Muharam 1447 Hijriah, dan dalam kalender Masehi jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025.
Pada tahun barusan Islam juga merupakan hari libur nasional berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.
Baca juga:
- Harga Bitcoin Terjungkal, Efek Konflik Iran Vs Israel
- Bacaan Niat Puasa Sunnah Senin Kamis
- Inter Milan Comeback Atas Lawannya Urawa Red Diamonds: Skor 2-1
Penjelasan Penetapan Awal Bulan dalam Kalender Hijriah
Penentuan awal bulan dalam kalender Hijriah, khususnya untuk bulan Dzulhijjah 1446 H yang jatuh sekitar tanggal 27 Juni 2025, merupakan proses yang penting bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Pontianak, Kalimantan Barat. Proses ini didasarkan pada pengamatan hilal, yaitu bulan sabit muda yang muncul setelah matahari terbenam. Namun, karena keterbatasan pengamatan visual dan perbedaan lokasi geografis, seringkali terjadi perbedaan pendapat dalam penetapan awal bulan.
Metode Penentuan Awal Bulan:
Secara umum, terdapat dua metode utama yang digunakan dalam penentuan awal bulan Hijriah:
1. Metode Rukyat (Pengamatan Hilal): Metode ini didasarkan pada pengamatan langsung hilal dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantu optik. Keberhasilan rukyat sangat bergantung pada kondisi cuaca, ketajaman penglihatan, dan keahlian para pemantau. Karena faktor-faktor ini, hasil rukyat bisa berbeda-beda di berbagai lokasi. Di Pontianak, pengamatan hilal biasanya dilakukan oleh tim yang ditunjuk oleh otoritas keagamaan setempat.
2. Metode Hisab (Perhitungan): Metode ini menggunakan perhitungan astronomis untuk memprediksi posisi hilal. Metode hisab lebih akurat dan konsisten dibandingkan rukyat, namun tetap membutuhkan kriteria tertentu untuk menentukan kriteria visibilitas hilal. Berbagai macam metode hisab digunakan dengan kriteria yang berbeda-beda, sehingga bisa menghasilkan hasil yang berbeda pula.
Perbedaan Pendapat dan Penyelesaiannya:
Perbedaan pendapat dalam penetapan awal bulan Hijriah seringkali terjadi karena perbedaan metode yang digunakan, perbedaan kriteria visibilitas hilal, dan perbedaan lokasi geografis. Untuk mengatasi hal ini, di Indonesia, umumnya pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan awal bulan berdasarkan hasil sidang isbat yang mempertimbangkan baik hasil rukyat maupun hisab. Sidang isbat melibatkan para ahli falak, tokoh agama, dan perwakilan ormas Islam. Keputusan sidang isbat diharapkan dapat diterima oleh seluruh umat Islam di Indonesia.
Pentingnya Kesatuan dan Toleransi:
Perbedaan pendapat dalam penetapan awal bulan Hijriah merupakan hal yang wajar. Yang terpenting adalah menjaga kesatuan dan toleransi di antara umat Islam. Sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan pendapat sangatlah penting untuk menjaga kerukunan dan kedamaian. Di Pontianak, dengan keberagaman budaya dan suku yang ada, penting untuk selalu mengedepankan sikap toleransi dalam menghadapi perbedaan ini.
Kesimpulan:
Penetapan awal bulan Dzulhijjah 1446 H sekitar tanggal 27 Juni 2025, merupakan proses yang kompleks dan membutuhkan pertimbangan yang matang. Baik metode rukyat maupun hisab memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami proses penetapan awal bulan dan menerima keputusan yang telah ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, sembari tetap menjaga ukhuwah Islamiyah.
itulah informasi mengenai Kapan Tahun Baru Islam 2025.
Komentar