KUBU RAYA, ZONAKALBAR.COM – Dosen Program Studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak, Baharuddin, S.Sos.I, M.Si, menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Mandiri di Parit Keladi, Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Sabtu 20 September 2025 ini merupakan seminar yang ditujukan bagi anggota Ranting Fatayat NU Desa Parit Keladi.
Baca juga:Mahasiswa PKM UPB Pontianak Latih Petani Kelola Pertanian Berkelanjutan
Baca juga:Pengurus KORMI Kota Pontianak Periode 2025-2029 Resmi Dilantik
Seminar yang bertempat di Madin Nurul Mubtadie’in ini mengangkat tema Peran Ibu Dalam Rumah Tangga dalam perspektif interaksi sosiologi. Permintaan untuk menjadi narasumber dalam kegiatan ini disampaikan langsung oleh Pengurus Ranting Fatayat Nahdlatul Ulama Desa Parit Keladi melalui surat resmi pada tanggal 9 September 2025.
Dalam pemaparannya, Baharuddin menjelaskan bahwa seorang ibu memiliki peran yang sangat multidimensional, mencakup aspek fisik, emosional, dan spiritual yang menjadikannya sosok tak tergantikan dalam keluarga.
“Ibu merupakan satu kata yang sederhana, namun menyimpan makna yang begitu dalam dan luas,” ujarnya. Ia menganalogikan ibu sebagai tiang penyangga dan fondasi yang menopang keutuhan serta keharmonisan rumah tangga.
Baharuddin menguraikan beberapa peran krusial seorang ibu, di antaranya:
1. Pengasuh dan Pendidik Utama: Ibu adalah guru pertama bagi anak-anak yang mengajarkan nilai-nilai moral, etika, sopan santun, dan pengetahuan dasar. Kasih sayang dan perhatiannya membentuk karakter anak.
2. Manajer Rumah Tangga: Ibu seringkali menjadi “manajer” yang mengatur segala urusan rumah tangga, mulai dari menyiapkan makanan, membersihkan rumah, hingga mengelola keuangan keluarga.
3. Fondasi Emosional: Ibu berperan sebagai pencipta rasa aman dan nyaman, pendengar yang baik, serta penengah dalam konflik untuk menjaga keseimbangan emosi keluarga.
4. Penjaga Nilai dan Tradisi: Ibu mewariskan nilai-nilai budaya, adat istiadat, dan tradisi keluarga yang memperkuat identitas serta ikatan antar anggota keluarga.
Baca juga:Bakal Estetik, Pembangunan Bundaran Gaforaya di Kubu Raya Dimulai
Menurutnya, dari perspektif interaksi simbolik, peran ibu tidak kaku namun dibentuk melalui interaksi sehari-hari dengan anggota keluarga. “Peran ibu dalam keluarga adalah sebagai pembentuk identitas. Ia adalah individu yang sering kali bertanggung jawab atas penciptaan dan pemeliharaan ritual, tradisi, dan nilai-nilai keluarga,” jelasnya.
Ia juga menyoroti bahwa di era modern, peran ibu telah berevolusi dan tidak lagi terbatas pada lingkungan domestik, di mana banyak ibu yang juga bekerja di luar rumah. Seminar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran strategis seorang ibu dalam membentuk karakter anak dan mempersiapkan generasi yang berkualitas.