KUBU RAYA, ZONAKALBAR.COM – Bapak Zarkasi, S.Ei, M.E., merupakan seorang pakar ekonomi yang memberikan pencerahan kepada anggota Ranting Fatayat NU Desa Parit Keladi dalam seminar Pemberdayaan Masyarakat. Acara yang digelar di Madin Nurul Mubtadie’in pada Sabtu, (20/9/2025). Kegiatan ini mengangkat tema “Pentingnya Literasi Keuangan dalam Rumah Tangga“.
Dalam paparannya yang bertajuk “Ibu Cerdas Mengelola Keuangan, Keluarga Sejahtera,” Zarkasi menekankan bahwa peran ibu dalam mengatur finansial keluarga sangat krusial. “Mengelola keuangan adalah upaya mengatur pemasukan dan pengeluaran agar seimbang, kebutuhan terpenuhi, dan ada simpanan untuk masa depan,” ujarnya.
Baca juga:Kupas Peran Ibu dari Perspektif Sosiologis, Dosen MBS FEBI IAIN Pontianak Gelar PKM di Kubu Raya
Baca juga:Muka Bonyok! Oknum TNI Diduga Pukul Driver Ojol di Pontianak
Prinsip Dasar dan Langkah Praktis
1. Zarkasi membagikan lima prinsip dasar dalam mengatur keuangan keluarga:
2. Memisahkan antara kebutuhan dan keinginan.
3. Mengutamakan pengeluaran wajib seperti makan pokok, pendidikan, dan kesehatan.
4. Membiasakan menabung setiap hari, meskipun dalam jumlah kecil.
5. Menghindari utang konsumtif untuk hal-hal yang tidak penting.
6. Menggunakan uang dengan penuh rasa syukur dan amanah.
Untuk memudahkan penerapan, ia juga memberikan langkah-langkah praktis yang bisa langsung dipraktikkan oleh para ibu. Salah satunya adalah dengan rajin mencatat semua pemasukan dan pengeluaran. “Tulis di buku sederhana. Misalnya, pemasukan Rp2.000.000, pengeluaran untuk makan Rp1.000.000, listrik Rp200.000, dan seterusnya,” jelas Zarkasi.
Baca juga:Mahasiswa PKM UPB Pontianak Latih Petani Kelola Pertanian Berkelanjutan
Ia juga menyarankan metode amplop, di mana ibu-ibu bisa memisahkan uang ke dalam beberapa amplop sesuai posnya, seperti amplop belanja harian, sekolah anak, tabungan, dan dana darurat. “Yang terpenting, sisihkan untuk tabungan di awal, bukan menunggu sisa,” tegasnya.
Menambah Perekonomian dan Hindari Jebakan Utang
Selain mengelola pengeluaran, Zarkasi turut mendorong para ibu untuk proaktif menambah perekonomian keluarga. Caranya bisa dengan memanfaatkan potensi desa seperti hasil kebun atau perikanan, membuka usaha kecil rumahan, hingga berjualan online via WhatsApp atau Facebook.
Baca juga:Sambas: Ditemukan Bayi di Rumah Kosong , Kenapa Orangtuanya Tega?
Di sisi lain, ia mengingatkan agar para ibu menghindari beberapa hal, seperti berutang ke rentenir dengan bunga tinggi, hidup gengsi, dan hanya mengandalkan penghasilan suami tanpa ada usaha tambahan.
Sebagai penutup, Zarkasi menyampaikan pesan motivasi yang menyentuh. “Ibu yang cerdas bukan berarti harus pintar berhitung, tapi mampu mengatur rezeki yang Allah titipkan agar cukup, berkah, dan membawa kesejahteraan. Dari tangan seorang ibu, ekonomi keluarga bisa kokoh, anak-anak bisa sekolah, dan rumah tangga penuh ketenangan,” pungkasnya.

