ZONAKALBAR.COM,KUBU RAYA – Dari pantauan BMKG Supadio Pontianak, sejak tanggal 23 hingga pagi Kamis 24 Juli 2025, setidaknya 441 titik panas di Kalbar terdetksi yang tersebar di berbagai wilayah di Kalimantan Barat.
Hasil pantauan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisikan tersebut jumlah titik panas di wilayah kalbar terus mengalami peningkatan.
BACA JUGA:
MAN 1 Pontianak Siap Gelar Paskibra Ksatria Squad Se-Kalbar
PKC PMII Kalbar Kecam Intoleransi Penolakan Gereja di Kubu Raya
Tuai Penolakan, Inilah 4 Wilayah Kalbar Masuk Proram Transmigrasi Nasional
“Dari pantauan kami, titik panas yang terakumulasi di wilayah Kalimantan Barat mulai tanggal 23 hingga pagi 24 Juli 2025 terdeteksi sebanyak 441 titik panas,” kata Prakirawan BMKG Supadio Pontianak, Supriyadi.
Sehingga, karena meningkatnya titik panas tersebut dampaknya dirasakan oleh masyarakat. Satu diantara dampak itu ialah penurunan jarak pandang mendatar, khususnya di wilayah Kabupaten Kubu Raya.
“Dimana kondisi jarak pandang mendatar di wilayah Kabupaten Kubu Raya pagi ini, jarak pandang minimal berada di kisaran 100 meter,” imbuhnya.
Bukan hanya jarak pandang yang terganggu, kualitas udara juga menurun drastis. mengacu dari hasil pemantauan kualitas udara PM 2.5, wilayah Mempawah dan Kubu Raya kini berada dalam kategori tidak sehat.
“Untuk kualitas udara, dari hasil pantauan kualitas udara PM 2.5 untuk wilayah Mempawah dan Kubu Raya itu berada dalam kategori tidak sehat,” tambahnya.
Berdasarkan perkiraan BMKG Supadio Pontianak bahwa kondisi cuaca yang minim hujan serta indeks kemudahan kebakaran hutan dan lahan yang tergolong mudah hingga sangat mudah akan terus berlangsung hingga akhir bulan ini.
“Kami prakirakan kondisi ini masih berlangsung hingga tanggal 31 Juli mendatang,” tamba Supriyadi.
Melihat kondisi itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat melakukan Rapat Koordinasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Kalbar bersama sejumlah instansi pusat.
Kepala BPBD Kalbar, Ansfridus Juliardi Andjioe melalui Kepala Satuan Tugas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel, mengatakan bahwa koordinasi ini bertujuan untuk memastikan pola penanganan karhutla yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar berjalan optimal, serta mengidentifikasi berbagai kendala teknis di lapangan.
Artikel dengan judul 441 Titik Panas di Kalbar Terdektsi: Udara Tak Sehat, Lahan Mudah Terbakar telah tayang di zona kalbar com.