Penulis : M. Syafi’ie Huddin
Anggota Dewan Hakim Seni Kaligrafi Al-Qur’an MTQ XXXIII Tingkat Provinsi Kalbar di Kapuas Hulu Tahun 2025.
Salah satu cabang yang dilombakan dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXIII Tingkat Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) tahun 2025 di Kabupaten Kapuas Hulu adalah Seni Kaligrafi Al-Qur’an.
Baca juga:Potensi Ekonomi Digital Indonesia: Proyeksi dan Tantangan di Tahun 2025
Baca juga:Pamit ke Kota PNS di Kubu Raya Hilang, Ini Ciri-cirinya
Lima golongan cabang lomba kaligrafi yang diperlombakan.
1. Naskah
2. Hiasan Mushaf
3. Dekorasi
4. Kontemporer dan
5. Digital.
Keberagaman golongan tersebut menunjukkan betapa luasnya ruang ekspresi seni kaligrafi dalam menghidupkan dan memuliakan ayat-ayat Allah SWT.
Cabang Seni Kaligrafi Al-Qur’an menjadi wadah bagi para pencinta seni penulisan Al-Qur’an untuk menyalurkan bakat dan kemampuannya.
Baca juga:Hasil Pertandingan Sassuolo Vs Lazio: Jay Idzes Stater, Sassuolo Menang 1-0 dari Lazio
Bagi mereka, menulis kaligrafi bukan sekadar keterampilan artistik, melainkan juga bentuk ibadah dan penghayatan terhadap firman Allah. Setiap goresan huruf adalah pengingat akan keagungan-Nya.
Perkembangan seni kaligrafi Al-Qur’an di Kalimantan Barat menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini sejalan dengan penyediaan sarana, fasilitas, serta pembinaan yang semakin baik.
Para peserta kini hadir dengan keterampilan lebih matang, karya lebih detail, serta kreativitas yang terus berkembang. Setiap karya tidak hanya bernilai estetika, tetapi juga sarat makna spiritual.
Baca juga:Barcelona Vs Valencia Pesta Gol pada Pekan Ke-3 La Liga 2025/2026: Skor 6-0
Lebih dari sekadar lomba seni rupa, cabang kaligrafi pada MTQ merupakan implementasi penghayatan Al-Qur’an dalam bentuk tulisan. Rasulullah SAW bersabda “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Hadis ini mengingatkan bahwa mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an dapat diwujudkan melalui berbagai cara, termasuk melalui seni kaligrafi yang indah.
Di tengah arus digitalisasi, kaligrafi Al-Qur’an tetap memiliki daya tarik yang kuat, baik secara estetis maupun spiritual.
Kehadiran golongan Kaligrafi Digital pada MTQ kali ini menjadi bukti bahwa seni Islam mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan ruh dan maknanya.
Teknologi bukan ancaman, melainkan media baru untuk memperluas dakwah Al-Qur’an melalui keindahan huruf-huruf suci-Nya.
Namun, globalisasi dan digitalisasi juga membawa tantangan. Generasi muda kini lebih akrab dengan desain grafis modern yang serba instan, sehingga kaligrafi klasik terasa asing.
Baca juga:Maulid Nabi, Cahaya Ketenangan di Tengah Gejolak Bangsa Indonesia
Pada aspek lain ada risiko seni kaligrafi dikomersialkan hanya sebagai dekorasi tanpa makna, bahkan hilangnya pewarisan tradisi jika generasi muda tidak lagi tertarik mempelajarinya.
Karena itu, aturan dalam golongan Kaligrafi Digital yang mewajibkan peserta menulis manual dengan khat tertentu sebelum divisualisasikan ke media digital adalah langkah penting untuk menjaga orisinalitas dan menghindari ketergantungan pada aplikasi instan.
Kaligrafi bukan hanya seni menulis indah, melainkan juga jembatan iman, estetika, dan budaya. Ia menjadi medium dakwah yang dapat hadir di media sosial, pameran seni, hingga desain digital.
Baca juga:
MTQ berperan penting bukan hanya sebagai ajang perlombaan, tetapi juga ruang pembinaan agar seni kaligrafi terus tumbuh, dicintai, dan diwariskan kepada generasi berikutnya.
Kaligrafer, melalui tangan dan hatinya, berupaya menyatukan makna religius dengan keindahan artistik, menciptakan karya yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga menenangkan jiwa.
Lebih dari itu, kaligrafi merekam jejak budaya dan peradaban, mencerminkan gaya, teknik, dan filosofi dari suatu zaman.
Dengan demikian, kehadiran Seni Kaligrafi Al-Qur’an dalam MTQ XXXIII Kalimantan Barat bukan hanya ajang perlombaan, melainkan juga ruang spiritual, artistik, dan edukatif.
Kaligrafi menjadi bukti bahwa keindahan seni Islam tetap hidup, relevan, dan mampu menjawab tantangan zaman sebagai wujud cinta umat kepada firman Allah SWT.
Semoga MTQ XXXIII di Kapuas Hulu ini akan melahirkan kaligrafer-kaligrafer handal yang mampu bersaing di tingkat nasional pada MTQ mendatang.