Bahaya Game Roblox: Tak Ramah Anak Mendikdasmen Batasi Akses

ZONA KALBAR – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) baru-baru ini mengeluarkan larangan bagi anak-anak untuk bermain game Roblox. Keputusan ini menimbulkan pertanyaan: apa sebenarnya Roblox, dan mengapa game ini dianggap berbahaya bagi anak-anak?

Roblox adalah platform game online yang memungkinkan pengguna menciptakan dan memainkan berbagai macam game dalam lingkungan virtual.

BACA JUGA:

Link Gratis Nonton Squid Game Season 3 LK21 Sub Indo? Waspadai Bahaya!

Kick Off Your College Financial Aid Game This Fall

Cara Memilih Usaha yang Cocok untuk Anak Muda

Kepopulerannya di kalangan anak-anak didorong oleh sifatnya yang interaktif dan kreatif, serta aksesibilitasnya melalui berbagai perangkat, dari ponsel hingga komputer. Namun, di balik popularitasnya, terdapat kekhawatiran serius terkait konten yang tidak ramah anak.

Beberapa game di platform Roblox mengandung unsur kekerasan dan interaksi yang tidak pantas untuk usia muda. Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, menekankan bahwa anak-anak SD belum mampu membedakan antara dunia nyata dan dunia virtual dalam game.

Mereka cenderung meniru apa yang mereka lihat, dan adegan kekerasan dalam game, seperti “membanting,” dapat berakibat buruk jika ditiru di kehidupan nyata.

Selain kekerasan, kekhawatiran juga muncul terkait maraknya konten negatif di dunia maya, termasuk penyusupan situs judi online dalam game anak-anak. Hal ini semakin memperkuat alasan perlunya pengawasan ketat terhadap akses anak-anak terhadap internet dan game online.

Dampak negatif lain dari penggunaan gawai berlebihan, termasuk bermain Roblox, adalah gaya hidup “mager” (malas gerak) yang dapat mengganggu perkembangan motorik dan kesehatan anak. Hal ini juga dapat menyebabkan anak menjadi lebih emosional.

Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam mendampingi anak saat menggunakan gawai. Orang tua harus aktif memilih konten yang bermanfaat dan mendidik, serta membatasi waktu layar anak.

Pemerintah, melalui Kemendikdasmen dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), telah meluncurkan program Tunas dan didukung oleh Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 untuk melindungi anak di dunia digital.

Kesimpulannya, larangan bermain Roblox oleh Mendikdasmen bukan tanpa alasan. Kekhawatiran akan konten kekerasan, konten negatif lainnya, dan dampak negatif penggunaan gawai berlebihan menjadi pertimbangan utama.

Penting bagi orang tua dan semua pihak untuk bekerja sama dalam melindungi anak-anak dari bahaya di dunia digital dan memastikan akses mereka terhadap konten yang positif dan edukatif. Semoga langkah ini dapat membantu menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan sehat bagi anak-anak Indonesia.***