zonakalbar.com, Kubu Raya – Bupati Sujiwo menyebut sejumlah tantangan berat dalam pembangunan di Kabupaten Kubu Raya. ia mengungkapkan beberapa kendala krusial yang mengharuskan sinergi dan kerja keras seluruh pemangku kepentingan.
“Salah satu tantangan terbesar adalah kondisi infrastruktur yang memprihatinkan. Sekitar 53% infrastruktur Kubu Raya dinilai dalam kondisi buruk, membutuhkan investasi dan perhatian serius untuk perbaikan,” katanya dalam pidato Rapat Paripurna Istimewa DPRD dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kubu Raya ke-18, Rabu (16/7/2025).
BACA JUGA:
Kumpulan Pantun untuk HUT ke-18 Kabupaten Kubu Raya
Twibbon HUT ke 18 Kubu Raya 2025
Tingkatkan Kreatifitas, GMNI Dorong Pemkab Kubu Raya Dampingi UMKM
Sujiwo mengatakan pemerintah kabupaten bersama DPRD terus memperkuat fondasi yang telah di bangun oleh para pendahulu.
“Sekarang tugas kita bersama, saya, wakil, Sekda, dan jajaran, untuk memperkuat kembali fondasi itu,” kata Sujiwo.
Selain itu, Sujiwo juga menyebut sejumlah masalah strategis, termasuk dampak dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tentang efisiensi anggaran.
“Ketika saya dan Pak Wabup baru di lantik, kami langsung di hadapkan dengan Inpres 01 tentang penghematan, refocusing, dan efisiensi,” katanya.
Kondisi infrastruktur juga masih menjadi pekerjaan rumah besar. Sujiwo mengatakan, sekitar 53% infrastruktur Kubu Raya berada dalam kondisi yang memprihatinkan.
“Kondisi infrastruktur kita cukup parah dan membutuhkan atensi serius,” bebernya.
Masalah lain, lanjutnya, yang menjadi perhatian pemerintah Kubu raya adalah meningkatnya angka stunting.
“Berdasarkan data tahun 2024, prevalensi stunting mengalami lonjakan hingga lebih dari 4 persen,” sebutnya
“Ini menjadi tantangan yang harus kita jawab bersama. Belum lagi masalah pencabutan Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang menyebabkan lebih dari 21.600 warga terdampak. Jika di total, jumlahnya bisa mencapai 54.000 jiwa,” terangnya.
Namun demikian, tambahnya, semua tantangan tersebut tidak akan bisa di atasi jika tidak ada sinergi antara pemerintah daerah dan DPRD, serta dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat.
“Kalau kita tidak sinergi, tidak satu frekuensi, dan tidak bangun komunikasi politik, yang terjadi bukan stagnasi, tapi kemunduran,” tegasnya.
Sujiwo juga mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh DPR RI, terutama anggota dari Komisi V serta perwakilan Dapil Kalbar 1 dan Kalbar 2, yang di nilainya telah membantu mempercepat pembangunan daerah.
“Kami juga berterima kasih kepada seluruh kementerian yang merespons positif kebutuhan kita,” ujarnya.
Terakhir, Sujiwo mengajak masyarakat untuk bersabar dan terus mendukung kinerja pemerintah daerah.
“Kami baru menjabat empat bulan lebih. Belum banyak yang bisa dirasakan masyarakat, tapi kami bekerja sebaik-baiknya. Nantinya biarlah rakyat yang merasakan hasil dan memberikan kesimpulan,” tandasnya.