Kaget! Periksa Kandungan Bumil Tetap Bayar Meski Punya BPJS Aktif di Pukesmas Pontianak Utara

ZONA KALBAR, PONTIANAK – Salah seorang ibu hamil (FY) di Kelurahan Siantan Tengah, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak terpaksa harus membayar sebesar Rp 150.500 meskipun memiliki BPJS aktif saat melakukan pemeriksaan kandungan di Puskesmas Kelurahan Siantan Tengah, Kecamatan Pontianak, Kota Pontianak, Senin (08/09/2025).

Ibu hamil berinisial FY yang tak mau diungkap identitasnya ini, mengaku kaget karena seharusnya tidak dikenai biaya lagi mengingat dirinya sudah membayar iuran BPJS setiap bulannya.

BACA JUGA:

MAN 1 Pontianak Sukses Gelar KS Vo. 3-2025 Se-Kalbar, SMAN 3 Singkawang Raih Juara Umum

RRI Pontianak Gelar Dialog Kebangsaan Kita Indonesia Sesungguhnya

“BPJS saya aktif, tapi tidak bisa digunakan dan bayar Rp. 150 ribu. Padahal saya kira gratis atau karena di puskesmas minimal tidak sampai segitu,” ungkap FY dengan nada kecewa.

Berdasarkan struk bukti pembayaran pemeriksaan kandungan yang dikenakan puskemas tersebut antara lain. terdiri dari:

Pendaftaran: Rp10.000
Pemeriksaan KIA (Ibu & Anak): Rp. 20.000
Pemeriksaan Golongan Darah: Rp. 10.500
Pemeriksaan HB: Rp. 20.000
Pemeriksaan Malaria: Rp. 20.000
Pemeriksaan Glukosa Darah: Rp. 20.000
Protein Urine: Rp. 40.000
Total: Rp. 150.500

Dok. Foto bukti bayar dan BPJS aktif

Kronologi Kejadian

Berdasarkan ibu hamil berinisial FY tersebut sudah datang ke puskesmas sejak pagi untuk mendaftar pemeriksaan kandungannya tersebut. Namun saat pendaftaran, petugas menyampaikan bahwa fasilitas kesehatan (faskes) BPJS ibu FY terdaftar di salah satu bidan di Kelurahan Siantan Hilir, bukan di Puskesmas Siantan Tengah.

Karena tidak mengetahui lokasi bidan tersebut dan sudah terlanjur antre, FY akhirnya memilih tetap diperiksa di Puskesmas, namun dengan status pasien umum.

Akibatnya, ia dikenakan biaya penuh. “Setelah daftar, petugas bilang faskes BPJS saya di Siantan Hilir. Karena tidak tahu lokasinya dan sudah terlanjur mengantri saya disuruh periksa di sini sebagai pasien umum. Setelah selesai periksa, ternyata bayar Rp150 ribu,” jelasnya.