Komandan Revolusi Islam Iran Ali Shadmani Tewas, Akibat Luka Serangan Israel

Komandan Revolusi Islam Iran Ali Shadmani Tewas

zonakalbar.com –  Pemerintah Iran mengumumkan meninggalnya Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Ali Shadmani.

Komandan Korps meninggal lantaran luka-luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel pekan lalu.

Kabar duka itu diumumkan oleh media pemerintah dan olwh Markas Besar Militer Khatam al-Anbiya.

BACA JUGA:

Lafal Niat Puasa 1 Muharram 1447 H dan Waktu Pelaksanaan di Tahun 2025

Bawa Sabu, Mahasiswa Asal Pamekasan Ditangkap di Bandara Supadio, Hendak ke Surabaya

Bacaan Doa Akhir Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H 2025 dan Ini Waktu Bacanya

Ali Shadmani, yang belum lama menjabat sebagai komandan Markas Pusat Garda Revolusi di Khatam al-Anbiya menggantikan Gholam-Ali Rashid, tewas dalam serangan yang diluncurkan Israel pada 17 Juni.

Dokutip dari berbagai sumber, pihak militer Iran menyebut Shadmani sebagai “martir” dan “komandan cemerlang” yang dibesarkan dalam semangat perjuangan Revolusi Islam.

Ditegaskan mereka, kematiannya tak menyurutkan perjuangan, tapi menjadi pemicu untuk perlawanan yang lebih kuat.

“Dengan kehendak dan kekuatan Allah, jalan hidup mujahidin yang teguh ini niscaya akan terus berlanjut dengan kekuatan yang lebih besar di tangan para pejuang Islam yang gagah berani,” bunyi pernyataan tersebut, dikutip dari Press TV.

Bahkan mereka juga bersumpah bakal untuk melakukan “balasan dendam yang keras” atas kematian Shadmani.

Karena hal itu, menurut mereka hal itu sebagai hasil dari “tindakan kriminal pasukan Israel.”

Diketahui, Kematian Shadmani disampaikan sehari usai gencatan senjata antara Iran dan Israel, yang dimediasi oleh Amerika Serikat, mulai berlaku pada Selasa (24/6), mengakhiri konflik bersenjata selama 12 hari.

Kabarnya, jadwal terkair Iran menggelar pemakaman kenegaraan pada Sabtu, 28 Juni, di Teheran.

Hal itu untuk mengenang para komandan militer senior, termasuk Shadmani, serta ilmuwan terkemuka yang tewas dalam konflik.

Upacara tersebut akan dihadiri oleh pejabat tinggi negara dan rakyat dalam jumlah besar sebagai simbol perlawanan terhadap agresi asing.

Melalui kabar yang didapat, Konflik dimulai pada 13 Juni, ketika Israel  memulai kampanye pengeboman besar-besaran yang menargetkan fasilitas nuklir Iran dan sejumlah tokoh militer senior.

Kemudian Amerika Serikat ikut serta menyerang instalasi nuklir Iran di Fordow, Isfahan, dan Natanz.  LLu, Iran merespons dengan serangkaian serangan rudal ke wilayah Israel dan satu serangan tambahan yang ditujukan ke pangkalan militer AS di Qatar.**

Komentar