ZONA KALBAR, PONTIANAK – Kota Pontianak menuju perdagangan internasional. Hal ini ditandai dengan Peluncuran ekspor komoditas unggulan seperti kratom dan ikan arwana menjadi tonggak penting dalam Giat Akselerasi Ekspor 2025.
Baca: Musalla Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo Ambruk
Digelar oleh Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalimantan Barat di Pelabuhan Dwikora, Selasa (30/9/2025). Kegiatan tersebut bertujuan memperkuat tata kelola perdagangan berkelanjutan dan mendorong ekspor komoditas unggulan daerah.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyambut baik inisiatif ini dan mengingatkan pentingnya jalur ekspor langsung guna pertumbuhan ekonomi.
Baca: Drone Tempur ANKA Canggih Tiba di Pontianak, Bisa Bawa Sistem Senjata Modern
“Ini sejarah baru sekaligus kebanggaan bagi Pontianak, jalur ekspor langsung membuat biaya logistik lebih efisien, distribusi lebih cepat, dan memberi nilai tambah bagi perekonomian masyarakat. Ke depan, kita harapkan semakin banyak komoditas unggulan yang bisa menembus pasar internasional.” kata Edi.
Kata Edi dibawah kepemimpinannya, Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen memperkuat infrastruktur pendukung, mulai dari akses jalan hingga layanan perizinan yang cepat dan transparan.
Baca: Pemkot Pontianak Siapkan Lahan 5 Hektar untuk Sekolah Rakyat Permanen
“Semua ini bagian dari komitmen kami menjadikan Pontianak sebagai kota jasa dan perdagangan yang kompetitif di kancah global.” kata Wali Kota Pontianak.
Harapannya, kratom dan arwana menjadi pembuka jalan bagi komoditas lain untuk menembus pasar dunia. ia menilai Potensi sektor pertanian, perkebunan, perikanan, hingga industri kreatif di Pontianak sangat besar.
Baca: Helikopter BNPB Diangkut Pakai Tronton dari Sanggau ke Pontianak
“Dengan sinergi semua pihak, saya yakin produk-produk unggulan kita dapat bersaing dan memberi manfaat luas bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dikatakan oleh Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean, bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan daya saing produk unggulan Kalbar.
“Selama ini pengiriman barang dari Kalbar harus melalui Surabaya atau Jakarta. Kini, Pontianak bisa langsung mengekspor ke luar negeri, salah satunya kratom ke India dan ikan Red Arwana ke Taiwan,” jelasnya.
kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, DPR RI, dan pelaku usaha, menurutnya, sangat penting untuk memperlancar proses ekspor, mulai dari sertifikasi hingga pelepasan resmi.
“Dengan dukungan regulasi dan pengawasan karantina, ekspor Kalbar diharapkan terus meningkat serta memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat,” tutupnya.
Baca: Murni Tak Menyangka Dapat Hadiah Umrah Jalan Sehat RRI Pontianak
Di tempat yang sama, Junior Manager Komersial Regional 2 Pontianak PT Pelindo (Persero), Ribut Heru Santoso, mengatakan, Giat Akselerasi Ekspor ini adalah tonggak penting.
“Ekspor ikan Arwana Super Red tujuan Taiwan berjumlah 150 ekor senilai Rp108,75 juta dan ekspor kratom 343,5 ton ke India senilai Rp15,48 miliar,” rinci Ribut.
Dampak signifikan bagi pendapatan daerah dan efisiensi logistik karena memangkas jalur ekspor langsung. PT Pelindo siap mendukung kelancaran ini.
Baca: MAN 1 Pontianak Sukses Gelar KS Vo. 3-2025 Se-Kalbar, SMAN 3 Singkawang Raih Juara Umum
“Sebagai port operator, kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan fasilitas dan peralatan yang siap, serta terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait,” katanya.**

