UPGRI Pontianak Gelar Seminar Kebangsaan yang Dihadiri Ratusan Mahasiswa

Pendidikan

PONTIANAK, ZONAKALBAR.COM – Ratusan mahasiswa Universitas PGRI Pontianak menghadiri kegiatan Seminar Kebangsaan Dalam Rangka Penguataan Nilai Nilai Pancasila Untuk Mencegah Masuknya Paham Radikalisme, Intoleransi dan Terorisme Di Kalangan Mahasiswa. Kegiatan ini digelar di Aula Hadari Nawawi, Kampus Universitas PGRI Pontianak pada pukul 13.00 hingga 16.00 WIB, (24/7/2025).

Baca juga:Bupati Sujiwo Biayai Pendidikan Murid MTs yang Viral Tak Mampu Bayar LKS 

Acara ini dibuka oleh Rektor UPGRI Pontianak Muhammad Firdaus M. Pd yang turut dihadiri Oleh Kasatintelkam Polresta Pontianak selaku perwakilan Kapolresta Pontianak serta sejumlah narasumber kompeten, di antaranya Syamsul Bahri, S. Ag., M. Si. dari Kemenag Kota Pontianak, Muhammad Mursyid, S. H. dari Unit Pencegahan Densus 88 AT Polri dan Salim Saliyo Ex Napiter.

Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan wawasan dan edukasi kepada para mahasiswa guna mengetahui bahaya paham Radikalisme, Intoleran dan Terorisme sehingga dapat menangkal dan mencegah masuknya paham tersebut di kalangan mahasiswa khususnya di lingkungan UPGRI Pontianak.

Baca juga:Remaja Parit H Abdurrahman Diskusi Ringan Bersama Polisi Perairan dan Udara

Dalam sambutanya Rektor UPGRI Pontianak, Muhammad Firdaus, M. Pd menyampaikan agar para mahasiswa yang merupakan agen perubahan dapat berperan aktif dan mengikuti kegiatan dengan sungguh sungguh sehingga dapat menambah pengetahui dan wawasan untuk dapat di implementasikan kepada mahasiswa lainya dan masyarakat pada umumnya.

Kasatintelkam Polresta selaku perwakilan Kapolresta Pontianak juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang di inisiasi oleh UPGRI Pontianak, dimana kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian dan komitmen bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Pontianak karena radikalisme dan terorisme merupakan ancaman nyata yang dapat mengangu stabilitaa keamanan dan ketertiban serta merusak tatanan kehidupan masyarakat yang rukun dan harmonis.

Baca juga:Fakta Terbaru Pimpinan Ponpes Cabuli 3 Santri di Sungai Kakap Kubu Raya

Dalam kegiatan tersebut para narasumber memaparkan materi dimana perwakilan kemenag Kota Pontianak Syamsul Bahri, S. Ag., M. Si. menyampaikan terkait pancasila yang mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dimana nilai nilai pancasila khususnya sila kedua dan ketiga menanamkan sikap toleransi dan saling menghargai perbedaan sehingga mahasiswa yang memahami dan mengamalkan nilai nilai tersebut akan lebih terbuka terhadap perbedaan pendapat dan tidak mudah terpancing oleh ajaran ajaran intoleran yang merupakan awal dari Radikalisme dan Terorisme. Sementara itu, Muhammad Mursyid, S. H dari Densus 88 AT Polri menyampaikan terkait dengan pancasila sebagai idiologi dalam menangkal intoleransi, radikalisme sehingga perlu adanya penguatan nilai nilai pancasila terhadap mahasiswa sebagai stategi dalam pencegahan karena saat ini kelompok teror berusaha menyasar lembaga pendidikan, perempuan dan anak anak yang mana dianggap lebih muda dipengaruhi secara emosional, psikologis dan ideologis.

Sebagai narasumber terakhir Ex Napiter Salim Saliyo menyampaikan terkait pengalamanya yang bermula sakit hati dengan pemerintah yang diangap tidak adil sehingga belajar dan bergabung dengan grup HTI yang disusupi oleh kelompok ISIS yang selanjutnya tertarik untuk mendalami pemahaman ISIS tersebut hingga terpapar dan melakukan tindakan provokasi untuk memecah bela dan terlibat dalam beberapa aksi teror namun saat ini sudah menyadari perbuatanya salah dan kembali di tengah masyarakat.

Baca juga:MADN Apresiasi Lasarus dan Solidaritas Masyarakat Tolak Transmigrasi Baru

Dalam kesempatam tersebut Universitas PGRI Pontianak beserta mahasiswa menyampaikan bahwa menolak masuknya paham radikalisme, Intoleransi dan Terorisme di Kalangan Mahasisiwa Khususnya Universitas PGRI Pontianak dan siap bersinergi dan membantu pemerintah dalam memeranginya.