ZONA KALBAR COM– Jagat media sosial tengah viral boikot Trans7, terutama dari kalangan santri dan komunitas pesantren, bersatu padu menyuarakan protes terhadap salah satu tayangan Trans7 yang dinilai merendahkan martabat kiai dan santri. Reaksi masif ini menjadikan #BoikotTrans7 sebagai topik trending yang menyedot perhatian publik, 14 Oktober 2025.
Baca: Jadwal dan Sinopsis Film Tron: Ares: Pertemuan Manusia dan Kecerdasan Buatan di Layar Lebar
Pemicu Protes: Konten yang Dianggap Merendahkan Ulama
Aksi boikot ini bermula dari penilaian komunitas pesantren terhadap sebuah potongan konten di program televisi Trans7. Konten tersebut dianggap secara tidak langsung merendahkan kedudukan ulama dan memicu ketersinggungan. Dalam tradisi pesantren, kiai adalah figur yang sangat dihormati, sehingga segala bentuk penyampaian yang meremehkan dianggap sebagai pelanggaran etika publik.
Baca: Link Download Logo Hari Jadi Pontoanak ke-254: JPG, PNG dan PDF Simbol Persatuan Kota
Reaksi Keras dan Solidaritas Komunitas Santri
Aksi protes bermunculan di berbagai platform media sosial. Banyak santri dan alumni pesantren menyatakan kekecewaan mereka. Mereka berpendapat bahwa stasiun televisi sebesar Trans7 seharusnya lebih berhati-hati dalam menayangkan konten yang menyentuh aspek keagamaan dan simbol-simbol pesantren. Sentimen ini memperkuat seruan #BoikotTrans7 sebagai wujud perlawanan digital.
Baca: Raih Juara MTQ, Santri Al-Hikmah Sungai Segak Tunjukan Kemampuan Tingkat Provinsi Kalbar
Akun Instagram @SantriMelawan menjadi salah satu yang paling vokal menyuarakan aksi ini. Unggahan video dengan narasi keras yang menyerukan, “Boikot Trans7 yang telah menghina kiai dan santri!” dengan cepat menjadi viral dan memicu dukungan dari ribuan komentar. Banyak warganet merasa terpanggil untuk membela kehormatan kalangan pesantren.
Boikot Trans7: Lebih dari Sekadar Reaksi Spontan
Baca: Fakta Terbaru Pimpinan Ponpes Cabuli 3 Santri di Sungai Kakap Kubu Raya
Gerakan #BoikotTrans7 dianggap oleh sebagian santri bukan hanya sebagai reaksi spontan, melainkan sebagai bentuk kesadaran digital. Mereka melihatnya sebagai sinyal bahwa media mainstream harus tunduk pada etika penyiaran yang menghormati nilai-nilai keagamaan. Aksi ini menjadi semacam peringatan dari publik bahwa media sosial memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengoreksi narasi media besar.
Selain seruan boikot, muncul pula desakan agar Trans7 memberikan klarifikasi resmi. Publik berharap Trans7 tidak hanya diam, tetapi memberikan penjelasan terbuka sebagai bentuk tanggung jawab moral.
Baca: GP Ansor Sungai Raya Jalin Silaturahmi Lewat Bukber di Pondok Santri Sehati
Tuntutan Klarifikasi dan Tanggung Jawab Media
Desakan terhadap Trans7 untuk memberikan klarifikasi terus bergulir. Banyak komentar warganet yang meminta stasiun televisi tersebut segera meminta maaf jika terjadi kesalahan dalam penyajian konten. Klarifikasi dianggap penting untuk meredakan ketegangan dan menjaga kepercayaan penonton, terutama dari kalangan pesantren yang memiliki jumlah signifikan di Indonesia.
Hingga saat ini, publik masih menantikan respons resmi dari Trans7. Sementara itu, tagar #BoikotTrans7 terus menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
Pelajaran bagi Media: Etika dan Sensitivitas
Fenomena #BoikotTrans7 menunjukkan bahwa publik kini memiliki kekuatan untuk mengontrol media. Santri dan masyarakat pesantren membuktikan bahwa mereka bukan hanya penonton pasif, tetapi juga bagian dari publik yang kritis dan mampu menggerakkan opini bersama. Kekuatan media sosial memungkinkan suara mereka untuk menekan institusi besar.
Baca: Sejumlah OKP Gelar Baksos dan Buka Puasa Bersama di Pesantren Yatim Piatu Al-Adabiy Kota Pontianak
Banyak pengamat menilai bahwa insiden ini menjadi momentum bagi media televisi untuk lebih sensitif dan memahami bahwa konten yang menyinggung nilai dan simbol agama berpotensi memicu reaksi luas. Klarifikasi dan dialog terbuka dianggap sebagai langkah paling bijak untuk meredakan situasi.
Itulah artikel dengan judul VIRAL Boikot Trans7: Ketika Martabat Santri Terusik, Media Sosial Beraksi.
Saat ini, gerakan #BoikotTrans7 masih terus bergema. Publik menantikan respons Trans7 terhadap tuntutan klarifikasi di tengah tekanan yang terus menguat.

