ZONA KALBAR COM – Presiden Soekarno, atau yang akrab disapa Bung Karno, adalah salah satu tokoh paling ikonik dalam sejarah Indonesia. Gaya kepemimpinannya yang karismatik dan revolusioner telah membentuk arah bangsa ini pada masa-masa awal kemerdekaan. Memahami gaya kepemimpinan Soekarno adalah kunci untuk mengerti bagaimana Indonesia berhasil melewati masa transisi yang penuh tantangan.
BACA JUGA:Â Idhul Adha dan Sejarah Kesaktian Bung Karno
Karismatik dan Orator Ulung
Salah satu ciri khas utama Soekarno adalah karismanya yang kuat. Ia mampu memukau massa dengan pidato-pidatonya yang berapi-api dan penuh semangat. Kemampuan orasinya tidak hanya memobilisasi dukungan rakyat, tetapi juga membangkitkan rasa percaya diri dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Soekarno menggunakan retorika yang kuat, simbol-simbol nasional, dan jargon-jargon revolusioner untuk menginspirasi dan menyatukan rakyat dari berbagai latar belakang.
BACA JUGA:Â Usai Hadiri Bulan Bung Karno, Ribuan Kader PDIP Kalbar Berlayar Kembali ke Pontianak
Nasionalisme yang Menggelora
Soekarno adalah seorang nasionalis sejati. Ia meyakini bahwa Indonesia harus berdiri di atas kaki sendiri dan bebas dari segala bentuk penjajahan. Nasionalismenya tercermin dalam kebijakan-kebijakannya, seperti nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing dan pembentukan poros Jakarta-Peking-Hanoi-Pyongyang untuk melawan imperialisme Barat. Soekarno juga aktif dalam gerakan non-blok, memposisikan Indonesia sebagai kekuatan independen di tengah persaingan blok Barat dan Timur.
BACA JUGA:Â Ribuan Kader Banteng Kalbar Bertolak ke Jakarta Hadiri Peringatan Bulan Bung Karno
Pembangun Citra dan Simbol
Soekarno sangat memperhatikan citra dan simbol-simbol negara. Ia membangun monumen-monumen megah seperti Monumen Nasional (Monas) dan Gelora Bung Karno sebagai simbol kemajuan dan kebesaran Indonesia. Pembangunan ini tidak hanya bertujuan untuk mempercantik kota, tetapi juga untuk menanamkan rasa bangga dan identitas nasional di kalangan rakyat.
BACA JUGA:Â Kutipan Kata-Kata Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022 Singkat ada Juga dari Bung Karno
Kritik dan Kontroversi
Gaya kepemimpinan Soekarno tidak lepas dari kritik dan kontroversi. Demokrasi Terpimpin dianggap otoriter dan represif oleh sebagian kalangan. Kebijakan ekonomi yang cenderung sosialis juga dinilai kurang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain itu, kedekatan Soekarno dengan negara-negara komunis menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara Barat.
Warisan dan Relevansi
Meskipun penuh dengan kontroversi, warisan Soekarno tetap relevan hingga saat ini. Nasionalismenya yang kuat, semangat anti-imperialisme, dan upayanya untuk membangun identitas nasional terus menginspirasi generasi penerus. Soekarno mengajarkan pentingnya persatuan, kemandirian, dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
BACA JUGA:Â G30S/PKI: Luka Bangsa, Pertarungan Ideologi, dan Refleksi Nasional
Memahami gaya kepemimpinan Soekarno adalah memahami kompleksitas sejarah Indonesia. Ia adalah seorang pemimpin yang visioner, karismatik, dan penuh kontroversi. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa Soekarno telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk Indonesia menjadi negara yang merdeka, bersatu, dan berdaulat.**

