ZONAKALBAR.COM – Goa Boma menjadi saksi semangat kebersamaan dan perjuangan dalam acara pertemuan rutin dua bulanan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Monterado. Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting NU, termasuk Rois Syuriah PCNU Bengkayang, Ketua Lazisnu Kabupaten Bengkayang, Ketua Muslimat NU se-Kecamatan Monterado, serta para anggota Muslimat NU dari berbagai desa di wilayah tersebut.
Ketua Muslimat NU Kecamatan Monterado, Hj. Isro Inatun, dalam sambutannya menegaskan bahwa pertemuan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan wadah untuk mempererat ukhuwah Islamiyah antaranggota Muslimat serta memperkuat pemahaman dan semangat ke-NU-an.
“Koordinasi ini penting untuk menjaga kekompakan dan semangat perjuangan kita sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama. Kita berdiskusi, berbagi pengalaman, dan saling menguatkan,” ujarnya.
Rois Syuriah PCNU Bengkayang dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa gerakan NU harus terus berjalan dan berkembang. Ia menekankan peran strategis Muslimat NU sebagai garda terdepan dalam pendidikan agama dan penguatan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah masyarakat.
“Muslimat adalah ujung tombak dakwah di keluarga dan lingkungan. Pergerakan tidak boleh berhenti. Kita harus terus menanamkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” tegasnya.
Ketua Lazisnu Kabupaten Bengkayang, Khusni Mubarok, memberikan motivasi spiritual yang mendalam. Ia mengingatkan bahwa setiap perjuangan memiliki tugas masing-masing, dan pada akhirnya semua bermuara pada harapan barokah dan husnul khotimah.
“Perjuangan adalah pengorbanan. Agar pengorbanan menjadi barokah, maka harus dilandasi dengan keikhlasan. Kita mungkin hanya membabat alas, membuka jalan bagi generasi penerus. Tapi itulah ibroh, bahwa perjuangan telah dimulai dan harus diteruskan,” ungkapnya penuh semangat.
Acara ini diawali dengan pembacaan tahlil bersama sebagai bentuk doa untuk para pendahulu dan pejuang NU. Dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, mauidzoh hasanah, dan ditutup dengan doa bersama. Suasana khidmat dan penuh kekeluargaan terasa sepanjang acara.
Di sela-sela kegiatan, Khusni Mubarok juga menyampaikan sosialisasi mengenai program “Koin NU” yang bertujuan untuk memperkuat kemandirian ekonomi umat melalui gerakan sedekah harian. Ia menjelaskan bahwa koin-koin kecil yang dikumpulkan secara rutin dapat menjadi sumber dana besar untuk mendukung kegiatan sosial, pendidikan, dan dakwah NU. “Ini adalah bentuk gotong royong modern. Kecil nilainya, besar manfaatnya,” jelasnya.
Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen Muslimat NU dalam perjuangan dakwah dan sosial kemasyarakatan. Dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan, para peserta berharap agar perjuangan ini terus berlanjut dan membawa keberkahan bagi umat.
Acara ditutup dengan penuh haru dan semangat baru, menandai bahwa perjuangan Muslimat NU di Kecamatan Monterado akan terus hidup dan berkembang, menjadi cahaya di tengah masyarakat.
Komentar