Gubernur Midji: Hibah Mujahidin Pontianak Jangan Jadikan Objek Intrik Politik

ZONAKALBAR.COM, PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji meminta terkait hibah sekolah Mujahidin Kota Pontianak jangan dijadikan objek balas dendam dan intrik politik.

Mengenai itu, Midji menanggapi pihak yang mempersoalkan hibah Pemprov Kalbar untuk sekolah Mujahidin Kota Pontianak

“Saya minta masalah ini jangan dijadikan objek balas dendam dan intrik politik,” sebut Midji, Senin 24 Juli 2023.

Orang nomor satu di Kalbar itu, menyebut bahwa dirinya berpegang pada apa yang sering diarahkan, lihat manfaat dari suatu kebijakan, jangan selalu mengedepankan prosedur.

Hibah untuk pembangunan sekolah Mujahidin, menurutnya, merupakan realisasi dari perjanjian Pemprov Kalbar dengan Yayasan Mujahidin. Dan satu di antara upaya Pemprov untuk percepatan peningkatan IPM dan solusi ketidak tersediannya ruang belajar.

“Kenapa ini saya lakukan, karena Pontianak kelulusan SMP dan ketersediaan daya tampung tidak seimbang. Lebih banyak anak tamat SMP (sekitar 5 ratusan) daripada daya tampung SMA/K negeri dan swasta,” imbuhnya.

Dirinya mengatakan, dari hibah itu, terbangun 24 ruang belajar. Dimana Sebelumnya, SMA Mujahidin hanya bisa menampung lima kelas. Tahu lalu delapan kelas dan tahun ini bisa 10 kelas.

Selain itu, juga tersedia sarana prasarana olahraga dan 20 kios sebagai unit usaha yayasan. Sehingga yayasan dapat memperoleh pemasukan Rp 350 juta per tahun untuk menambah kebutuhan perawatan Masjid Raya Mujahidin.

“Hibah yang diberikan memang berulang. Tapi jumlah untuk sekolah tidak sampai Rp 23 Miliar dan bangunan itu nilainya lebih dari Rp 30 Miliar. Korupsinya dimana?,” tegas Midji.

“Jadi saya tegaskan ini ranah diskresi saya sebagai kepala daerah. Silakan tanya pakar hukum,” kata Midji.

“Bahkan saya juga minta SMA Santun Untan dinegerikan untuk daya tampung siswa,” ungkap Midji. Saya siap mempertanggungjawabkan secara hukum jika ada kerugian negara,” tutup Midji.**