Sebanyak 61 Persen Publik Menilai Tak Adil Mensubsidi BBM bagi yang Mampu Membeli

Jakarta – Sebanyak 61 persen publik menilai tak adil mensubsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi yang mampu membeli.

Demikian hasil temuan survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang bertajuk “Hanya 32 Persen Publik Tahu BBM Disubsidi?” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV pada Kamis, 25 Agustus 2022.

Video presentasi temuan suvei SMRC bisa disimak di sini: https://youtu.be/LSNpZvAeW9g

Sebanyak 61 persen publik Nilai Tak Adil Mensubsidi BBM bagi yang mampu
Dok. SMRC

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam presentasi hasil surveinya, menunjukkan bahwa hanya ada 32 persen warga yang mengetahui harga BBM disubsidi oleh negara.

Di antara yang tahu BBM disubsidi, ada 61 persen menilai tidak adil orang yang mampu dan kurang mampu membeli BBM dengan harga yang sama lebih rendah dari harga sebenarnya karena di tombok oleh negara. Sementara yang menilai adil hanya 38 persen, dan yang tidak punya pendapat 1%.

Baca juga: Pemerintah Menaikan Tarif Ojek Online Mulai 29 Agustus, Berikut Perinciannya

Survei ini juga menemukan bahwa dari 32 persen warga yang tahu harga BBM disubsidi pemerintah, mayoritas di antaranya, 73 persen setuju jika harga BBM harus sesuai dengan harga sebenarnya di pasar, dan yang mampu membeli dapat membelinya, dan yang tidak mampu membeli dibantu pemerintah agar mampu membeli. Yang tidak setuju ada 24 persen, dan yang tidak menjawab 3 persen.

Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Baca juga: SMRC: Hanya 32 Persen warga yang Tahu BBM Disubsidi

Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1053 atau 86%.

Sebanyak 1053 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

Itulah artikel berjudul ‘Sebanyak 61 persen publik Nilai Tak Adil Mensubsidi BBM bagi yang mampu’ yang tayang di zona kalbar.