Lasarus: Normalisasi Danau Efektif Kendalikan Banjir di Kapuas Hulu

ZONAKALBAR.COM, KAPUAS HULU – Ketua Komisi V DPR RI Lasarus memantau proyek normalisasi danau di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (15/10/2022).

Terdapat tiga danau yang dipantau Lasarus proses normalisasinya, yakni Danau Sinau, Danau Jaras, dan Danau Selanyut. Berada di Kecamatan Bika, ketiga danau ini memiliki luas 70 hektare lebih.

Berdasarkan peninjauan yang dilakukannya, Lasarus mendapat laporan bahwa baru sekitar 30 persen wilayah danau tersebut yang rampung dinormalisasi.

Meski baru 30 persen, Lasarus mengklaim proyek yang dikerjakan Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) I itu sudah memberikan dampak yang cukup signifikan dalam pengendalian banjir di wilayah ibukota Kabupaten Kapuas Hulu dan sekitarnya.

Baca juga: Lasarus Desak PUPR, hingga Pemda Kalbar Buat Terobosan Cegah Banjir di Sintang

“Normalisasi sudah dikerjakan satu tahun ini dan dampaknya menurut informasi warga dan Pak Bupati, banjir di Kapuas Hulu lebih cepat surut dan tidak cepat naik ketinggian airnya walaupun hujan berhari-hari. Berarti sudah ada nampak hasil normalidasi danau ini walaupun pekerjaan baru 30 persen.”

“Andaikata 100 persen dinormalisasi semua, target kita ibukota Kapuas Hulu bebas banjir,” kata Lasarus di Danau Sinau, Kecamatan Bika, Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu (15/10/2022).

Klaim Lasarus soal proyek normalisasi ini berhasil meredam banjir dibenarkan Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan. Politikus PDI Perjuangan yang biasa disapa Sis itu berujar, sebelum dinormalisasi, hujan satu hari sudah mengakibatkan terjadinya luapan banjir.

Baca juga: Kepada Pengusaha di Kalbar, Tak Bayar Pajak Siap-siap diproses hukum

Kini setelah dilakukan normalisasi, luapan air akibat curah hujan selama berhari-hari pun tidak langsung menggenangi pemukiman warga.

“Pertama kami berterima kasih ke Pak Lasarus yang telah menanggapi usulan kami terkait normalisasi danau di sekitar kota Putussibau. Total danau di Kapuas Hulu ada 268 danau di luar gugusan Danau Sentarum. Lima danau yang tengah dinormalisasi ini dampaknya sangat terasa bagi masyarakat.”

” Dulu ketika musim hujan, hujan satu dua hari langsung terjadi luapan air. Semenjak danau ini dinormalisasi, walaupun hujan berhari-hari tidak langsung meluap ke pemukiman,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Kepala BWSK I Pramono menjelaskan bahwa selain ketiga danah yang ditinjau ini, pihaknya juga tengah mengerjakan normalisasi dua danau lainnya di wilayah Kapuas Hulu.

Ia menambahkan, setelah kelima danau itu rampung, BWSK I bakal melanjutkan normalisasi terhadap danau-danau yang tingkat sedimentasinya terbilang tinggi sehingga mampu menampung debit air ketika curah hujan tinggi.

“Ada lima danau yang sementara kita kerjakan dan sudah ada dampaknya. Mengapa kami katakan demikian, karena luapan air itu singgah dulu di danau ini sehingga banjir jadi lebih terkendali. Ini merupakan program tahunan, ya.”

“Jadi, setelah ini selesai, kita pindah lagi ke danau lain. Hanya memang, peralatan kami ini terbatas. Hanya lima unit yang kami punya sementara total danau yang kami identifikasi harus dinormalisasi itu ada 53 danau. Harapannya, Pak Lasarus selaku Ketua Komisi V bisa mendorong agar peralatan kami ditambah,” tandasnya.**